Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Kemenangan Petahana Buat Ekonomi indonesia Makin Meyakinkan

Andhika prasetyo
31/5/2019 17:22
Kemenangan Petahana Buat Ekonomi indonesia Makin Meyakinkan
Presiden Joko Widodo(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

LEMBAGA pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P), Jumat (31/5), menaikkan peringkat kredit utang jangka panjang Indonesia atau sovereign credit rating dari BBB- menjadi BBB dengan prospek stabil

Selain itu, S&P juga mengangkat peringkat utang Indonesia jangka pendek dari A-3 menjadi A-2.

Dalam laporan yang dikeluarkan, lembaga yang bermarkas di New York, Amerika Serikat, itu menyebutkan salah satu faktor kunci peningkatan peringkat Indonesia adalah prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Hal tersebut didukung proyeksi terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang diperkirakan terus berlanjut pascahasil pemilihan presiden yang memenangkan kubu petahana.

Baca juga: Infrastruktur Bantu Dorong Peningkatan Daya Saing Indonesia

Rasio utang pemerintah yang dinilai terkendali dan pengelolaan anggaran fiskal yang baik juga menjadi faktor lain yang membuat peringkat Indonesia semakin positif.

"Ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang memiliki tingkat pendapatan yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah telah efektif mendukung pembiayaan publik yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang berimbang," bunyi laporan tersebut.

Masuh menurut laporan S&P, secara rata-rata dalam satu dekade terakhir, pendapatan riil per kapita Indonesia tumbuh sebesar 4,1%. Angka itu lebih tinggi daripada negara-negara dengan level ekonomi sepadan yang rata-rata tercatat hanya 2,2%.

Itu menandakan bahwa dinamika ekonomi Indonesia yang masih konstruktif di tengah pengaruh eksternal yang penuh tantangan dalam beberapa tahun terakhir.

Di sisi fiskal, rasio utang Pemerintah diperkirakan stabil selama beberapa tahun ke depan sebagai cerminan dari proyeksi keseimbangan fiskal. Rasio utang pemerintah terhadap PDB diperkirakan tetap di bawah 30% seiring dengan terjaganya defisit fiskal dan pertumbuhan PDB.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan Indonesia kini memperoleh status laik investasi dengan level yang sama dari tiga lembaga pemeringkat utama global yakni S&P, Moody’s Service dan Fitch Ratings.

Hal itu menunjukkan bahwa lembaga-lembaga pemeringkat tersebut memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia.

"Perekonomian Indonesia selalu didukung oleh koordinasi kebijakan moneter, sektor keuangan dan fiskal yang diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi, dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia dan Pemerintah terus berkomitmen untuk melanjutkan reformasi struktural untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, berimbang, dan inklusif," ujar Perry di Jakarta. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya