Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Subtitusi dan Ekspor Jadi Cara Tangkal Defisit Neraca Perdagangan

Atikah Ishmah Winahyu
18/5/2019 18:52
Subtitusi dan Ekspor Jadi Cara Tangkal Defisit Neraca Perdagangan
Ketua Umum Apindo Haryadi B. Sukamdani(MI/Ramdani)

ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) menyarankan pemerintah untuk megendalikan impor dengan menggenjot industri substitusi agar defisit neraca perdagangan tak terjadi lagi di kuartal II-2019.

Seperti diketahui, Indonesia mencatatkan defisit neraca perdagangan hingga 2,5 miliar dollar Amerika Serikat pada April lalu. Ketua Umum Apindo Haryadi B Sukamdani mengatakan, sebenarnya kebijakna impor Indonesia sudah bagus dengan memprioritaskan barang modal,

"Tapi bagaimanapun juga kita harus mengupayakan sebisa mungkin ada substitusinya bisa menggantikan impor itu dengan produksi di dalam negeri," kata Hariyadi kepada Media Indonesia, Sabtu (18/5).

Hariyadi menilai, harus dilakukan inovasi dan terobosan baru agar barang-barang berpotensi yang sebelumnya diimpor, dapat diproduksi di dalam negeri.

"Misalnya kayak garam industri lah, itu harusnya kan bisa gitu ya diproduksi sendiri di dalam negeri," terangnya.

Baca juga : Penguatan Investasi Atasi Defisit Neraca Perdagangan

Di samping mengendalikan impor dengan industri substitusi, Hariyadi melihat adanya peluang ekspor yang besar di kawasan ASEAN.

Selain itu, Australia juga turut menjadi pasar ekspor yang menjanjikan, terutama setelah Indonesia dan negeri Kanguru tersebut meneken kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA -CEPA) beberapa waktu lalu.

"Untuk ekspornya itu sebenarnya kita peluangnya masih besar terutama di kawasan ASEAN yang belum tergarap dengan optimal dan juga Australia. Australia kan kita juga CEPA-nya sudah kita tanda tangan itu," imbuhnya.

Haryadi menambahkan, Indonesia harus dapat menajamkan daya saing dan menciptakan inovasi-inovasi baru terutama yang dapat menyaingi produk milik Tiongkok.

"Tiongkok saingan kita kalau soal ekspor. Menurut saya semuanya punya peluang ekspor bahkan industri kreatif juga sekarang sudah mulai bagus," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya