Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
UNI Eropa kembali menembakkan amunisi untuk menghalangi masuknya bahan bakar berbahan baku sawit asal Indonesia dengan melayangkan tuduhan subsidi.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Lakshmi Kanya Sidarta mengatakan tindakan yang mengindikasikan ketakutan dan ketidakmampuan bersaing dari UE itu tidak perlu dirisaukan. Ia menilai sekalipun Indonesia kehilangan pasar Eropa, hal itu sekarang tidak akan menjadi masalah besar.
Pasalnya, jumlah total ekspor produk minyak sawit ke Benua Biru tercatat rata-rata setiap tahun hanya 4,5 juta ton. Di sisi lain, pasar dalam negeri sudah bisa menyerap minyak sawit (CPO/crude palm oil) dalam jumlah yang sama untuk keperluan kewajiban B20 di dalam negeri.
Artinya, lanjut Kanya, sawit yang semula ditujukan ke Eropa bisa digeser untuk keperluan domestik. Bahkan, pada tahun ini, serapan CPO untuk B2O diproyeksikan mencapai 6,2 juta ton dan akan menyentuh 9 juta ton pada 2020.
"Ekspor ke Eropa itu kecil untuk kita. Langsung saja serap dalam negeri. Itu cara yang tercepat, pasar yang cepat. Kita juga bisa buka pasar di negara baru, tapi itu butuh waktu. Intinya kita berjuang dengan berbagai cara," ujar Kanya di Jakarta, Selasa (16/4).
Baca juga: RI akan Tegas pada Uni Eropa Soal Diskriminasi Sawit
Sebelumnya, Uni Eropa mengungkapkan rencana melarang penggunaan CPO dalam produksi biofuel atau bahan bakar terbarukan. Pemerintah telah mengirimkan delegasi yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, ke markas Uni Eropa di Brussels, Belgia, untuk melobi. (A-2)
Berita terkait :
Uni Eropa Kembali Tembakkan Peluru ke Biofuel Indonesia
Diskriminasi Sawit demi Kepentingan UE
UE Khawatir Bersaing soal Sawit
B30 Siap Diterapkan, CPO untuk Bahan Bakar Ditarget 7,8 Juta Ton
Sekjen CPOPC yang baru Izzana Salleh merupakan sosok yang memiliki pengalaman pada sektor kebijakan publik, kepemimpinan korporat, hingga advokasi nirlaba global.
Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) secara resmi mengumumkan transisi kepemimpinan eksekutifnya.
Adhiya juga menyiapkan buzzer untuk merespons setiap postingannya di media sosial.
Edukasi tentang betapa pentingnya peran kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari manusia terus disampaikan oleh para pemangku kepentingan.
Forwatan dan Gapki menyalurkan bantuan kepada anak yatim piatu sebagai wujud kepedulian dan berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan.
Asian Agri dan Apical mempertegas komitmen berkelanjutan kedua perusahaan, yaitu AsianAgri2030 dan Apical2030 yang diluncurkan pada 2022 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved