Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
BANK BJB menargetkan pertumbuhan kredit UMKM dan infrastruktur pada 2019. Hal ini seiring keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) selaku pemegang saham pengendali yang meminta BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu agar lebih berpihak kepada dua sektor tersebut.
Pelaksana tugas Direktur Utama Bank BJB Agus Mulyana mengatakan, pada 2019 pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 31% dari tahun sebelumnya. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari 2018 yang sebesar 13-15%.
Dengan alokasi mencapai 31% ini menjadikan UMKM sebagai sektor yang paling besar dalam penyaluran kredit dari bank pelat merah itu. "Kita anggarkan jauh lebih besar dibanding sektor lainnya, konsumer, komersial. Jadi UMKM lebih tinggi," kata Agus usai menggelar Analyst Meeting Bank BJB 2019, di Hotel Ritz Carlton Pacific Palace, Jakarta, Jumat (29/3).
Salah satu penyaluran kredit pada sektor UMKM ini melalui program Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) yang pada 2019 ini ditargetkan sekitar Rp124 miliar. Melalui program ini, setiap warga Jawa Barat berkesempatan memeroleh pinjaman tanpa agunan antara Rp500 ribu sampai Rp5 juta.
Selain itu, pada tahun inipun pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit infrastruktur khususnya untuk 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Langkah inipun seiring dengan permintaan Emil yang ingin mengembalikan ruh BJB sebagai bank pembangunan daerah.
Meski tak merinci, Agus menargetkan pertumbuhan kredit infrastruktur ini sebesar 16%. "Untuk mendorong pembangunan infrastruktur di daerah, sesuai harapan gubernur," katanya.
Agus menyebut penyaluran kredit untuk sektor ini sudah dilakukan seperti terkait pembangunan jalan di Ciamis dan Cimahi. Dengan hadirnya pinjaman ini, pembangunan infrastruktur bisa lebih cepat meski daerah memiliki keterbatasan anggaran.
"Bisa melaksanakan pembangunan dalam waktu setahun, tanpa menunggu anggaran lima tahun," katanya.
Selain di Jawa Barat, pihaknya pun sudah menyalurkan kredit infrastruktur untuk daerah di provinsi lainnya. "Di luar daerah, di Lampung," katanya.
Agus bersama jajaran direksi Bank BJB lainnya mengumumkan capaian selama 2018 dengan laba bersih sebesar Rp1,55 triliun atau tumbuh 28,1% year on year.
Capaian ini berada di atas rata-rata industri perbankan nasional yang hanya 10,36% year on year.
Adapun total aset yang tercatat naik menjadi Rp120,1 triliun dari Rp114,9 triliun. Selain itu, pada tahun yang sama Bank BJB berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp87 triliun yang didorong dari pertumbuhan dana murah yaitu tabungan.
"Sehingga CASA ratio naik dari 46,1% jadi 47,1%," katanya. Sedangkan penyaluran kredit selama 2018 mencapai Rp75,3 triliun atau tumbuh 6,1% year on year. NPL dapat dijaga yakni di level 1,6%. Lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan yang sebesar 2,37%," katanya. (X-15)
Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan penurunan BI Rate sebesar 25 bps pada Rabu (20/8), memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter.
Penyelenggaraan IDBS 2025 sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yang pada 2024 mencapai US$90 miliar dan naik 13% dari tahun sebelumnya.
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved