Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
ASOSIASI Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/3). Para petani mengeluhkan soal harga pembelian pemerintah (HPP) gula dari petani.
Mereka membahas bagaimana penetapan HPP bisa membuat petani dan konsumen sama-sama untung. Merespon hal itu, Pemerintah akan membentuk tim independen untuk menentukan HPP gula.
“Kami membahas langkah ke depan bagaimana petani bisa untung tapi konsumen juga tersenyum. Nah kita lihat nanti HPP-nya seperti apa. Kita akan bersama tim independen," kata Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan itu.
Tim yang rencananya dibentuk bulan Maret ini akan akan diisi oleh sejumlah pihak selain pemangku kepentingan seperti akademisi pertanian.
Meski begitu Amran masih belum mengumumkan kapan HPP gula akan disampaikan. Namun, diharapkan bulan ini pembahasan HPP tersebut dapat selesai.
Baca juga : Pemerintah Dituntut Benahi Produktivitas Gula Nasional
“Kami akan sampaikan pada waktu yang tepat," kata Amran.
Ketua Umum Dewan Pembina APTRI, Arus Sabil mengatakan pertanian tebu, khususnya industri gula, hampir tidak memiliki nilai ekonomi karena HPP saat ini sudah berada di bawah harga produksi.
Soal harga, dia mengaku akan menyerahkannya kepada tim independen yang dibentuk pemerintah.
Namun, jika mengacu pada rekomendasi tim independen sebelumnya, harga HPP yang layak senilai Rp10.500 per kilogram.
Selain itu, Arum juga meminta Jokowi agar Perum Bulog ditugasi untuk membeli seluruh gula hasil panen petani.
Ini dilakukan agar petani mendapatkan kepastian siapa yang membeli gula mereka agar tidak lama menumpuk di gudang.
"Maka di situ kami juga meminta presiden agar ada jaminan siapa yang belinya. Kepastian pembelian gula ini," jelasnya. (OL-8)
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
Gula bisa berasal dari bahan alami (seperti buah, madu, dan tebu) atau buatan (seperti pemanis sintetis).
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Menurut peraturan tentang konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), batas harian gula adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.
RAMADAN identik dengan mengonsumsi kurma karena tradisi mengonsumsi kurma. Ada beberapa jenis kurma yang dijual di pasaran yang dilapisi dengan gula.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved