Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan tegas mengatakan hambatan-hambatan yang diterapkan berbagai negara dalam kegiatan perdagangan dunia saat ini semakin memprihatinkan.
Hal itu pula yang menjadi akar pergolakan hingga membuat tidak stabilnya perdagangan dan perekonomian global.
Hal itu merupakan isi pidato Enggartiasto Lukita dalam sesi panel 'Deepening Trade and Investment: Addressing Technical Barriers to Trade' yang merupakan rangkaian kegiatan India-ASEAN Expo and Summit keempat.
Berdasarkan data World Trade Organization (WTO), hambatan tarif memang mengalami penurunan signifikan dari 15% pada 1995 menjadi hanya 9% pada 2018.
Baca juga: Aliran Modal Asing Perlu Diarahkan untuk Ekspor
Tetapi di sisi lain, hambatan nontarif melonjak pesat. Setidaknya terdapat peningkatan 1.400 hambatan nontarif dalam kurun 2005 hingga 2017.
"Hambatan nontarif memang sah dan diatur WTO, tetapi penggunaannya kadang berlebihan dan diskriminatif. Itu semua pada akhirnya akan menambah biaya dan merugikan industri dan konsumen baik negera yang menerapkan maupun negara mitra,” ujar Enggartiasto dalam keterangan resmi, Sabtu (23/2).
Ia pun meminta para penenti kebijakan dapat membuat aturan-aturan teknis yang tidak menghambat perdagangan dengan pasar-pasar dunia.
"Kebijakan yang dibuat harus bisa meningkatkan standar kualitas produk, memberikan perlindungan bagi konsumen serta memberikan ruang untuk berinovasi dan berkompetisi secara adil," tegasnya. (OL-2)
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Pemerintah provinsi sangat aktif dan peduli terhadap dunia usaha, bahkan turun langsung ke lapangan untuk memastikan sinergi berjalan.
Menteri Pariwisata menjelaskan perjalanan wisatawan nusantara pada kuartal kedua 2025 mencapai 331,37 juta perjalanan atau meningkat 22,32% dibandingkan kuartal kedua 2024.
Gaikindo menyatakan daya beli masyarakat saat ini masih lesu, tercermin dari tren penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Core menilai ada kejanggalan beberapa komponen pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Ekonomi Jawa Timur secara kuartal tumbuh impresif dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Jawa yang mencapai 3,09%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved