Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PT Pertamina (persero) terus membantu pemerintah mengatasi defisit neraca perdagangan dengan mengurangi impor minyak. Caranya hasil produksi minyak mentah diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
"Pertamina akan mengupayakan menyerap semaksimal mungkin minyak mentah bagian KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) untuk memenuhi kebutuhan kilang dalam negeri sehingga dapat mengurangi impor minyak mentah," kata Media Communication Manajer PT Pertamina (persero) Arya Dwi Paramita, kepada Media Indonesia, Jumat (15/2).
Menurut dia, Pertamina menghormati dan melaksanakan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan terbitnya Permen ESDM Nomor 42 Tahun 2018 tentang Prioritas Pemanfaatan Minyak Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri, minyak mentah bagian KKKS diprioritaskan untuk dijual ke Pertamina dan diolah di kilang minyak dalam negeri.
Baca juga:Kebijakan B20 Mulai Berimbas ke Neraca Dagang
Arya menjelaskan, sejak berlakunya Permen ESDM ini pada 5 September 2018 selain dengan PT CPI, Pertamina juga telah melakukan kesepakatan dengan KKKS lainnya seperti RH Petrogas Limited, PT SPR Langgak, PetroChina International Jabung Ltd, PT Bumi Siak Pusako, SAKA Pangkah Indonesia Ltd, PT Energi Mega Persada Tonga, Petronas Carigali Ketapang I Ltd, Husky CNOOC Madura Ltd dan PT Energi Mega Persada Tbk.
"Seluruh upaya ini diharapkan dapat mengurangi import minyak mentah dan kondensat sekitar 115.000 barrel per hari dan diharapkan dapat mengurangi pembelian impor menjadi sekitar 250.000 barrel per hari," terangnya.
Kebijakan pemerintah tersebut dapat memprioritaskan penggunaan minyak mentah yang dihasilkan di dalam negeri untuk diolah di kilang dalam negeri sangat penting sebagai upaya untuk memenuhi ketahanan energi nasional.
"Pertamina mengucapkan terima kasih kepada seluruh KKKS atas tercapainya kesepakatan ini. Hubungan dan kerja sama B to B antar kedua belah pihak diharapkan semakin erat," pungkasnya. (OL-3)
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR Sartono Hutomo menilai berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat BUMN tersebut dalam meningkatkan produksi nasional, sebagaimana arahan pemerintah.
PT Pertamina mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint untuk bisa menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025.
Pertamina telah melakukan langkah antisipasi jika terjadi lonjakan konsumsi. Langkah yang diambil diantaranya mengamankan stok BBM di lembaga penyalur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved