Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/2), dibuka menguat, namun kemudian masuk zona merah pascarilis data neraca perdagangan Januari 2019 yang defisit sebesar US$1,16 miliar.
"Defisit neraca perdagangan lebih tinggi dari konsensus analis," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji kepada Antara di Jakarta, Jumat (15/2).
Sebelumnya, IHSG dibuka menguat 5,8 poin atau 0,09% ke posisi 6.425,81. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 1,46 poin atau 0,15% menjadi 1.002,24.
Pascapengumuman BPS tentang defisitnya neraca perdagangan, hingga pukul 10.10 WIB, IHSG melemah 29,82 poin (0,46%) ke posisi 6.390,2. Indeks LQ45 juga melemah 6,82 poin (0,68%) ke posisi 993,96.
Kendati demikian, ia menilai pertemuan antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Wakil Perdana Menteri Liu He dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin di Beijing pada hari ini, bisa saja menjadi katalis positif bagi IHSG.
"Jika pertemuan tersebut berjalan dengan lancar, seyogyanya bisa menjadi katalis positif bagi indeks," ujar Nafan.
Baca juga: Neraca Perdagangan Indonesia Defisit US$1,16 Miliar
Sementara itu, analis Indopremier Sekuritas Mino menilai IHSG akan cenderung melemah sepanjang hari dipengaruhi sentimen defisitnya neraca perdagangan Januari.
Pertemuan pejabat Tiongkok dan AS untuk negosiasi dagang, dianggap belum akan mampu mendorong IHSG kembali ke zona hijau.
"Kalau melihat data neraca perdagangan, IHSG kemungkinan besar melemah. Kalau pertemuan itu kelihatannya belum akan memberikan sentimen positif untuk saat ini," ujar Mino.
Sementara itu, bursa regional di antaranya, Indeks Nikkei melemah 253,44 poin (1,2%) ke 20.886,27, Indeks Hang Seng melemah 423,78 poin (1,49%) ke 28.008,27, dan Indeks Straits Times melemah 2,58 poin (0,08%) ke posisi 3.250,58. (OL-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
IHSG turun 0,33% akibat saham konglomerasi ambruk. Ketahui penyebab pelemahan IHSG dan saham potensial seperti LSIP, PGEO, EXCL.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved