Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Neraca Perdagangan Indonesia Defisit US$1,16 Miliar

Antara
15/2/2019 10:47
Neraca Perdagangan Indonesia Defisit US$1,16 Miliar
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (18/12/2018). BADAN Pusat Statistik (BPS) merilis nilai neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2019 mengalami defisit US$1,16 miliar.(ANTARA/SIGID KURNIAWAN)

BADAN Pusat Statistik (BPS) merilis nilai neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2019 mengalami defisit US$1,16 miliar, atau lebih tinggi dari posisi defisit Desember 2018 sebesar 1,03 miliar.

"Penyebab defisit sebesar US$1,16 miliar terjadi karena ada defisit migas sebesar US$454,8 miliar dan defisit nonmigas sebesar US$704,7 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Gedung BPS Jakarta, Jumat (15/2).

Suhariyanto memaparkan Indonesia mengalami defisit paling besar dengan Tiongkok sebesar US$2,43 miliar atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar US$1,84 miliar.

Adapun nilai ekspor Indonesia pada Januari 2019 mencapai US$13,87 miliar atau turun 3,24% dibanding ekspor Desember 2018. Demikian juga dibanding Januari 2018, menurun 4,70%.

Ekspor nonmigas Januari 2019 tercatat mencapai US$12,63 miliar, naik tipis 0,38% dibanding Desember 2018, sedangkan dibanding ekspor nonmigas Januari 2018 turun 4,50%.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Januari 2019 terhadap Desember 2018 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$80,3 juta atau sebesar 37,08%. Sementara penurunan terbesar terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$127,1 juta.

 

Baca juga: BPS Sebut Ekspor 2019 Akan Hadapi Tantangan

 

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Januari 2019 mencapai US$15,03 miliar atau turun 2,19% dibanding Desember 2018. Demikian pula jika dibanding Januari 2018 turun 1,83%.

Impor nonmigas Januari 2019 mencapai US$13,34 miliar atau turun tipis sebesar 0,004% dibanding Desember 2018, sebaiknya pada Januari 2018 meningkat 2,21%.

Impor migas Januari 2019 mencapai US$1,69 miliar atau turun 16,58% dibanding Desember 2018 sebesar US$2,03 miliar. Demikian juga jika dibanding Januari 2018 turun sebesar 25,22%. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya