Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
ASOSIASI Logistik Indonesia (ALI) meminta pemerintah menghapus opsi skema subsidi dalam upaya penurunan tarif Tol Trans Jawa untuk angkutan logistik.
Mereka sedianya menyambut baik keputusan pemerintah yang hendak menekan biaya masuk tol, tetapi skema subsidi bukanlah jawaban dari persoalan tersebut.
Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita mengungkapkan angkutan logistik selama ini sudah menerima banyak manfaat subsidi dari bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Jika pemerintah memutuskan untuk kembali jor-joran memberikan subsidi tarif tol, itu hanya akan membuat sektor logistik semakin manja. Mereka tidak akan berbenah diri untuk menjadi lebih efisien dan berdaya saing.
Dari pada menerapkan skema subsidi, Ilham menilai pemerintah sebaiknya mengoptimalkan regulasi terkait larangan angkutan dengan muatan berlebih atau over dimension over load (ODOL).
Baca juga : Kalla Sebut Tarif Tol Trans Jawa masih Wajar
Ilham mengatakan sebagian besar angkutan logistik truk di Indonesia, dalam proses operasional, itu berlebihan muatan.
Sedianya, perusahaan memaksakan memuat barang berlebih untuk memperoleh efisiensi biaya distribusi dalam satu kali perjalanan.
Tetapi, menurut Ilham, itu malah membuat perusahaan mengalami kerugian besar. Pasalnya, ketika membawa muatan berlebih, truk tidak akan bisa berjalan cepat, sehingga akan membutuhkan bahan bakar lebih banyak.
Selain itu, karena ODOL pula, truk akan lebih sering mengalami kerusakan sehingga biaya perawatan akan lebih besar setiap tahunnya.
"Kalau tidak ODOL, truk bisa lebih efisien dari segi operasional dan perawatan. Biaya itu akhirnya bisa dialihkan untuk membayar tarif tol," jelas Ilham kepada Media Indonesia, Selasa (12/2).
Di sisi lain, dengan tidak adanya truk ODOL, kualitas jalan tol akan bertahan lama, tidak akan sering mengalami kerusakan.
Artinya, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan mengalami efisiensi dari segi pemeliharaan jalan.
"Kalau truk ODOL tidak ada, BUJT bisa irit dari segi pemeliharaan. Mereka semestinya mengambil keuntungan dari situ, tanpa perlu menetapkan tarif tinggi," lanjutnya.
Jadi, lanjutnya, skema pengoptimalan sanksi bagi angkutan logistik ODOL bisa menjadi pilihan yang menguntungkan semua pihak. (OL-8)
SpaceX dan Tesla, dua perusahaan terbesar milik Musk, diketahui menerima miliaran dolar AS dalam bentuk hibah pemerintah dan insentif lingkungan.
Menurutnya, permintaan KSAL agar TNI AL mendapatkan subsidi BBM sebagaimana yang diterapkan kepada Polri merupakan hal yang wajar.
POLEMIK pengurangan isi kemasan Minyakita dan penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi ironi di tengah upaya pemerintah menyediakan minyak goreng murah bagi rakyat.
ANGGOTA Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan Pandapotan Sinaga, menegaskan subsidi air minum hanya pantas diberikan kepada masyarakat kecil.
Dalam revisi pergub juga akan diketahui siapa yang berhak menerima dan dinas apa yang mengawasi.
Pahala mengatakan, pemerintah harus memadankan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk menyalurkan uang terkait subsidi gas melon.
DANY Rodrick, seorang guru besar dan ekonom terkenal dari International Political Economy at Harvard Kennedy School
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved