Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Menkeu Sayangkan Penggunaan Isu Utang Tak Utuh

Cahya Mulyana
30/1/2019 14:02
Menkeu Sayangkan Penggunaan Isu Utang Tak Utuh
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan isu utang kerap menjadi komoditas di tengah pertarungan politik di 2019. Sayangnya, pemahaman mengenai persoalan itu kerap keluar dari substansi yakni sebagai instrumen fiskal.

"Selama masa kampanye seperti sekarang, orang banyak yang masih bingung atau tak memahami apa itu instrumen fiskal," ujarnya saat memberikan pemaparan pada acara Mandiri Investment Forum 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (30/1).

Menurut dia, utang kerap digunakan dalam kontestasi politik namun tidak dibarengi dengan pemahaman yang utuh. Utang dan rasio pajak merupakan instrumen fiskal.

"Mereka sering kali bingung bahwa instrumen fiskal menjadi objectives atau dilihat sebagai isu dibandingkan sebagai alat," katanya.

Baca juga: JK: Tak Hanya Indonesia yang Berutang

Sri menerangkan kedua hal tersebut merupakan jalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyat.

"Rasio pajak dan utang adalah alat atau instrumen bagi pemerintah untuk menyediakan atau meningkatkan perbaikan ekonomi dan membuat kesejahteraan rakyat," pungkasnya.

Berdasarkan UU Keuangan Negara Nomor 17/2003 Pasal 12 ayat (3) yang dimaksud dengan defisit anggaran dibatasi maksimal tiga persen dari Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) dan jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60% dari PDB.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya