Faktor Eksternal dan Internal Dorong IHSG Menguat

Antara
17/1/2019 10:20
Faktor Eksternal dan Internal Dorong IHSG Menguat
(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

INDEKS harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (17/1) dibuka menguat dipengaruhi faktor eksternal dan faktor internal.

IHSG  dibuka menguat 8,05 poin atau 0,13% menjadi 6.421,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,01 poin atau 0,2% menjadi 1.023,61.     

"Selain terbatas katalis positif di pasar baik dari faktor eksternal maupun dari internal, secara teknis juga telah mengkonfirmasikan potensi apresiasi IHSG cenderung terbatas," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis (17/1).

Penutupan pemerintahan AS yang berlangsung saat ini menjadi yang terlama dalam sejarah pemerintah Amerika, telah melampaui rekor sebelumnya pada era Presiden Bill Clinton yang mencapai 21 hari. 

Berkenaan dengan penutupan pemerintah AS, upaya tetap dilakukan oleh anggota Kongres AS yang mendesak agar Trump mencabut keputusan, namun tetap mendapat penolakan.     

Padahal, penutupan pemerintahan akan mempengaruhi sekitar seperempat dari lembaga pemerintah AS dan sekitar 800.000 pekerja federal, di mana mereka belum menerima gaji atau terpaksa dirumahkan sebagai imbas atas shutdown yang bermula sejak 22 Desember 2018 hingga saat ini.

 

Baca juga: OJK Tegaskan Pemberlakuan Uang Muka 0% secara Selektif

   
Dari sisi internal, pemerintah menargetkan aturan insentif pengurangan pajak hingga 200% terhadap industri yang menyelenggarakan program vokasi dapat terbit April 2019.

Pemerintah akan mensubsidi bagi industri yang bisa menghasilkan inovasi dan melakukan vokasi atau kegiatan pendidikan dalam Revolusi Industri 4.0.

Jadi bagi industri melakukan investasi maka akan mendapatkan insentif dari pemerintah dalam bentuk pemotongan pajak dalam waktu 5 tahun    Berkenaan dengan total utang Indonesia yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim posisinya sangat aman dan terkelola dengan baik (well manageable). Namun, produktivitas utang masih sangat rendah, hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang berada di level lima persen dalam dua tahun terakhir.     

"Dari indikasi tersebut, diperkirakan indeks pada perdagangan saham hari ini rawan terkoreksi. Namun pasar global, terutama saham AS di tutup menguat, akhirnya masih dapat mendorong IHSG bisa bergerak "mixed"," ujar Alfiansyah.
    
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 51,73 poin (0,25%) ke 20.391,02, indeks Hang Seng melemah 130 poin (0,48%) ke 26.772,1, dan Straits Times melemah 12,26 poin (0,38%) ke posisi 3.216,85. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya