Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

3 Petinggi Konfederasi Buruh Komit Hindari Hoaks dan Sukseskan Pemilu

Cahya Mulyana
25/10/2018 13:50
3 Petinggi Konfederasi Buruh Komit Hindari Hoaks dan Sukseskan Pemilu
(ANTARA)

PIMPINAN  konfederasi buruh yang terdiri dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) menghimbau semua pihak khususnya buruh menghindari hoaks. 

Mereka menekankan pemilihan presiden dan legislstif 2019 berjalan aman dan damai yang diisi adu gagasan dan ide membangun Indonesia lebih baik.

"Tiga pimpinan konfederasi buruh menginginkan dan menghimbau pilplres dan pileg berjalan lancar dan aman. Saya dan Said (Iqbal, Presiden KSPSI) berbeda pandangan politik tapi tetap bersahabat dan ini harus jadi contoh elit politik dan semua pihak khususnya kalangan buruh," terang Presiden KSPI Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Kamis (25/10)

Pada kesempatan itu hadir pula Presiden KSPSI, Said Iqbal, dan Presiden KPBI, Ilhamsyah.

Menurut dia, pesta demokrasi harus menjadi wadah persaudaraan bukan pertentangan dan saling menjelekan. Elite politik perlu menyuarakan gagasan dan ide perbaikan bangsa ke depan.

Oleh sebab itu, kata dia, semua kalangan harus meredam penyebaran hoax yang mengancam pesta demokrasi berlangsung aman dan menggembirakan. Said Iqbal mendukung Prabowo dan dirinya mendung Jokowi pada ajang Pilpres 2019 tapi tetap bersahabat dan berupaya menghalau hoaks dan pertentangan tak patut sampai tingkat bawah.

"Elite politik juga perlu mencontoh kami yang tetap bersahabat meskipun berbeda pendapat politik. Jika elite saling berseteru dan membiarkan hoaks terus menyeruak maka rakyat tentu akan menjadi kroban," ungkapnya.

Mereka meminta semua pihak belajar dari isu Ratna Sarumpaet dan pembakaran bendera yang mencabik hati masyarakat. Padahal informasi bohong tidak boleh subur menjelang perhelatan pesta demorkasi.

"Kita juga harus menjaga gressroot yang jutaan. Saya tidak membayangkan kalau elit buruh saling bersetur tentu akan menjadi bencana. Kami juga menghimbau bawah tidak perlu saywar di media sosial. Semua harus tetap berjalan kondusif," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya