Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Co-founder dan Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma berbagi tips mengembangkan perusahaan hingga memiliki kapitalisasi besar. Ternyata kuncinya tak jauh berbeda dengan pernikahan, yakni bahagia dan saling percaya!
“Jika pekerja sangat bahagia, pemegang saham juga akan bahagia. Tim kita harus baik!” Seru Jack Ma yang menjadi pembicara dalam salah satu rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF -Worldbank 2018 di Nusa Dua, pekan lalu.
Bermodalkan dua hal ini, Jack Ma berhasil mendirikan dan mengembangkan perusahaan yang kini memiliki kapitalisasi US$ 500 miliar atau setara Rp7.600 triliun (kurs Rp15.200).
Pada awal bisnis Alibaba dijalankan di tahun 1999, internet belum marak seperti saat ini. Tentu saja saat itu banyak yang menaruh kecurigaan pada model hisnisnya yang sama sekali baru.
“Waktu itu (fintech) belum ada di kamus. Kami hanya janjikan kepada penguasa dan pengusaha bahwa kami tidak melakukan kegiatan kriminal,” kisah Jack Ma.
Tantangan yang tak kalah sulitnya ialah meyakinkan orang untuk mau bergabung dengannya membangun bisnis. Bagi Jack Ma menemukan orang-orang yang kompeten dan bisa bekerja sama untuk memajukan perusahaan memerlukan kecerdasan emosional (EQ), bukan sekadar IQ.
“Saya katakan pada mereka ini bukan Jack Ma yang berikan Anda kesempatan, tapi Anda yang berikan kesempatan pada diri sendiri,” ujarnya.
Kini usaha kecilnya berkembang hingga mampu mempekerjakan 20 ribu orang. Uniknya, Jack Ma tidak terlalu suka merekrut pekerja ahli. Baginya keahlian tersebut ada di masa lalu, sedangkan yang terpenting saat ini ialah kemauan untuk maju.
Lagi pula, lanjut Jack Ma, berangkat dari pengalamannya dengan Alibaba, di masa depan mesin-mesin akan mampu melakukan hal-hal yang lebih hebat daripada manusia. Sebelum menutup sesi diskusi, ia memberikan pesan penting.
“Ke depan mesin akan melakukan lebih baik. Jadi kami harus ajarkan anak-anak untuk melakukan pekerjaan yang tidak akan tergantikan mesin,” pungkasnya. (Fat/E-1)
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan belum ada pengajuan formal dari Ant Group, selaku pemilik aplikasi pembayaran Alipay, kepada BI.
Pendiri raksasa teknologi asal Tiongkok, Alibaba Group, Jack Ma, dianugerahi gelar profesor kehormatan di Sekolah Bisnis Universitas Hong Kong.
Pendiri raksasa teknologi Alibaba, Jack Ma, kembali ke Tiongkok untuk membahas masa depan pendidikan berkaitan dengan teknologi Artificial intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat Tiongkok membidik dugaan praktik antipersaingan oleh beberapa nama perusahaan besar negara itu, termasuk milik Ma.
Ma sedang berada di Spanyol mengikuti studi tur pertanian dan teknologi yang berkaitan dengan isu lingkungan, berdasarkan laporan mengutip sumber yang tahu jadwal Ma.
Kepemilikan harta yang mencapai 270 miliar RMB (Rp594 triliun) menjadikan CEO Alibaba Group Jack Ma dan keluarganya sebagai orang terkaya di China sepanjang 2018.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved