Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

OJK Nilai Kinerja Pasal Modal masih Baik

Antara
07/9/2018 15:20
OJK Nilai Kinerja Pasal Modal masih Baik
(ANTARA)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja pasar modal Indonesia masih baik, meski dibayangi sentimen perang dagang dan eskalasi krisis ekonomi di sejumlah negara berkembang.

"Dinamika di pasar modal dipengaruhi oleh faktor eksternal, meliputi perang dagang antara AS dan Tiongkok serta meningkatnya eskalasi krisis di Argentina, Afrika Selatan, dan Turki," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam diskusi panel dengan investor bertema "Menyikapi Volatilitas Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia" di Jakarta, Jumat (7/9).

Meski menghadapi tantangan global, Hoesen menyampaikan kinerja pasar modal Indonesia masih sangat baik, tercermin dari maraknya aktivitas perusahaan yang menggalang dana melalui pasar modal.

Ia menambahkan OJK juga terus berkoordinasi dengan pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas di sektor jasa keuangan.

Selain itu, lanjut dia, OJK akan terus fokus untuk melaksanakan pendalaman di sektor jasa keuangan khususnya di pasar modal dengan berbagai kebijakan di sisi demand, supply, dan infrastruktur.

Dalam kesempatan sama, Kepala BKF Kementerian Keuangan RI Suahasil Nazara menyampaikan tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya bersumber dari dinamika perekonomian global yakni tekanan pasar keuangan salah satunya akibat normalisasi moneter Amerika Serikat, perang dagang, hingga perubahan iklim atau cuaca ekstrem.

"Namun, perekonomian Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan negara lain. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sehat, inflasi terkendali, ruang moneter yang memadai (suku bunga dan cadangan devisa), terjaganya kepercayaan konsumen, dan stabilitas politik," katanya.

Dalam menghadapi defisit transaksi berjalan, Suahasil mengemukakan strategi perbaikan melalui kebijakan fiskal di antaranya pengendalian impor melalui kenggunaan B20, kenaikan tarif impor barang konsumsi, peningkatan komponen lokal pada proyek infrastruktur serta mendorong ekspor dan investasi.

"Pada 2019, rancangan APBN turut mendorong investasi dan daya saing melalui pembangungan sumber daya manusia dengan peningkatan kualitas belanja yang didukung penguatan akuntabilitas," paparnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya