Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Lebaran dan THR Berpotensi Dongkrak Konsumsi Masyarakat

Tesa Oktiana Surbakti
11/6/2018 17:26
Lebaran dan THR Berpotensi Dongkrak Konsumsi Masyarakat
( FOTO ANTARA/Hermanus Prihatna)

MOMENTUM Lebaran diyakini mampu mendongkrak pertumbuhan konsumsi rumah tangga (RT) hingga 5,2% pada triwulan II 2018. Apalagi, pemerintah telah mendistribusikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pegawai negeri sipil (PNS), Polri, TNI dan pensiunan.

"Dampak (Lebaran) ke ekonominya memang cukup mengangkat pertumbuhan konsumsi RT di triwulan II. Ditambah apabila seluruh jumlah THR juga dibelanjakan. Peran belanja THR, tidak lepas dari besarnya jumlah penerima. Jumlah PNS ditambah pensiunan saja lebih dari 4,3 juta orang," ujar pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira saat dihubungi, Senin (11/6).

Ketika setiap orang penerima THR langsung membelanjakan THR itu, konsumsi RT yang diprediksi tumbuh 5,2% akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 sebesar 5,15%. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06%. Konsumsi RT--salah satu motor pertumbuhan ekonomi, tercatat tumbuh 4,95% pada triwulan I 2018.

Dorongan pada konsumsi RT cukup penting karena 56% ekonomi Indonesia disusun oleh konsumsi masyarakat. Dengan libur Lebaran yang cukup panjang, peredaran uang di daerah juga akan naik. "Prediksinya Juni 2018 peredaran uang naik hingga 12% (year on year/yoy) atau lebih tinggi dari tahun lalu sekitar 11%," imbuh Bhima.

Dia pun berharap belanja THR cenderung menyasar pada sektor ritel, pariwisata, hotel maupun restoran di daerah. Dengan begitu, serapan belanja THR akan mendukung kontribusi Lebaran sebagai faktor musiman yang relatif mendongkrak pertumbuhan konsumsi RT.

Kendati demikian, tidak tertutup kemungkinan sebagian besar penerima THR mengalokasikan untuk kebutuhan anak sekolah, mengingat tahun ajaran baru sudah dekat. Di satu sisi, ketidakpastian kondisi ekonomi global berikut adanya ekspektasi kenaikan harga energi khususnya BBM non susidi, berpotensi menahan belanja masyarakat.

"Pelemahan rupiah juga membuat kelas menengah termasuk PNS menahan belanja. Belum lagi dampak teror bom berdampak pada berkurangnya konsumsi masyarakat di pusat perbelanjaan. Konsekuensinya aliran uang THR sebagian bisa mengendap di perbankan. Prediksinya ada pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) atau simpanan bank di triwulan II 2018," pungkasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya