Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sejumlah Film Pendek ikut Menandai 400 Tahun Karya Pertama William Shakespeare

Adiyanto
02/11/2023 10:12
Sejumlah Film Pendek ikut Menandai 400 Tahun Karya Pertama William Shakespeare
Raja Charles III dari Inggris (kanan) dan Ratu Camilla (kanan) melihat karya Shakespeare di Kastil Windsor, Juli lalu(Andrew Matthews / POOL / AFP)

Potret dramawan Inggris William Shakespeare telah diterbangkan ke luar angkasa dengan balon cuaca untuk menandai peringatan 400 tahun penerbitan koleksi karya pertamanya. Selain foto, juga disertai naskah pidato dari "A Midsummer Night's Dream" untuk memperingati ulang tahun ke-400 penerbitan koleksi karya pertama dramawan legendaris itu,

Cuplikan adegan itu termasuk  di salah satu dari enam film pendek karya Jack Jewers untuk merayakan tonggak sejarah empat abad karya Shakespeare. Setiap film mengambil salah satu puisi atau pidato Shakespeare yang paling terkenal dan menata ulangnya untuk abad ke-21.

Topik yang dibahas meliputi dampak Covid 19, perang di Ukraina, eksplorasi ruang angkasa, dan protes keadilan sosial. Edisi cetak pertama dari kumpulan drama Shakespeare, yang dikenal sebagai First Folio, diterbitkan pada tahun 1623, tujuh tahun setelah kematian sang penyair. Ini adalah kumpulan 36 karya Shakespeare yang disatukan oleh dua temannya, John Heminges dan Henry Condell.

Dalam salah satu filmnya, Jewers mengarahkan warga sipil Ukraina di Kyiv dari jarak jauh untuk menciptakan interpretasi baru atas pidato "Band of Brothers" Shakespeare dari drama sejarahnya "Henry V". Lainnya menampilkan "Our Revels Now Are Ended" dari "The Tempest" dan mengeksplorasi tema kesepian dan isolasi yang disebabkan oleh pandemi, serta kegembiraan berkumpul kembali dengan orang-orang terkasih. Selain itu, rekaman nyata para migran di laut dipadukan dengan pidato yang membela pengungsi dari sandiwara yang tidak dipentaskan.

Jewers mengatakan dia memilih subjek film tersebut untuk mencerminkan kesejajaran dengan kondisi yang terjadi pada tahun 1623. “Segala sesuatu yang terjadi pada kita dalam pergolakan beberapa tahun terakhir – penyakit massal, kekhawatiran mengenai imigrasi, protes, konflik di Eropa, meningkatnya keinginan untuk menantang otoritas dan mengungkapkan kebenaran kepada penguasa – juga terjadi pada tahun 1623,” ujarnya.

Ketika First Folio diterbitkan, terjadi wabah penyakit dan para migran Inggris menyeberangi Samudra Atlantik dengan perahu untuk memulai hidup baru di Amerika Utara. “Kesamaannya sangat luar biasa dan kata-kata Shakespeare sekarang lebih segar dibandingkan sebelumnya dalam kemampuannya berbicara dengan kuat terhadap kehidupan kontemporer kita,” tambah Jewers.

Film-film tersebut akan diputar di London pada 8 November. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya