Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Potret dramawan Inggris William Shakespeare telah diterbangkan ke luar angkasa dengan balon cuaca untuk menandai peringatan 400 tahun penerbitan koleksi karya pertamanya. Selain foto, juga disertai naskah pidato dari "A Midsummer Night's Dream" untuk memperingati ulang tahun ke-400 penerbitan koleksi karya pertama dramawan legendaris itu,
Cuplikan adegan itu termasuk di salah satu dari enam film pendek karya Jack Jewers untuk merayakan tonggak sejarah empat abad karya Shakespeare. Setiap film mengambil salah satu puisi atau pidato Shakespeare yang paling terkenal dan menata ulangnya untuk abad ke-21.
Topik yang dibahas meliputi dampak Covid 19, perang di Ukraina, eksplorasi ruang angkasa, dan protes keadilan sosial. Edisi cetak pertama dari kumpulan drama Shakespeare, yang dikenal sebagai First Folio, diterbitkan pada tahun 1623, tujuh tahun setelah kematian sang penyair. Ini adalah kumpulan 36 karya Shakespeare yang disatukan oleh dua temannya, John Heminges dan Henry Condell.
Dalam salah satu filmnya, Jewers mengarahkan warga sipil Ukraina di Kyiv dari jarak jauh untuk menciptakan interpretasi baru atas pidato "Band of Brothers" Shakespeare dari drama sejarahnya "Henry V". Lainnya menampilkan "Our Revels Now Are Ended" dari "The Tempest" dan mengeksplorasi tema kesepian dan isolasi yang disebabkan oleh pandemi, serta kegembiraan berkumpul kembali dengan orang-orang terkasih. Selain itu, rekaman nyata para migran di laut dipadukan dengan pidato yang membela pengungsi dari sandiwara yang tidak dipentaskan.
Jewers mengatakan dia memilih subjek film tersebut untuk mencerminkan kesejajaran dengan kondisi yang terjadi pada tahun 1623. “Segala sesuatu yang terjadi pada kita dalam pergolakan beberapa tahun terakhir – penyakit massal, kekhawatiran mengenai imigrasi, protes, konflik di Eropa, meningkatnya keinginan untuk menantang otoritas dan mengungkapkan kebenaran kepada penguasa – juga terjadi pada tahun 1623,” ujarnya.
Ketika First Folio diterbitkan, terjadi wabah penyakit dan para migran Inggris menyeberangi Samudra Atlantik dengan perahu untuk memulai hidup baru di Amerika Utara. “Kesamaannya sangat luar biasa dan kata-kata Shakespeare sekarang lebih segar dibandingkan sebelumnya dalam kemampuannya berbicara dengan kuat terhadap kehidupan kontemporer kita,” tambah Jewers.
Film-film tersebut akan diputar di London pada 8 November. (AFP/M-3)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved