Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Perlu Langkah Terobosan dan Kolaborasi untuk Atasi Polusi Udara
Kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya belakangan memburuk akibat polusi dan terus menjadi perhatian publik serta menghiasi pemberitaan media masa selama tiga bulan terakhir. Untuk mencari solusi bagaimana mengatasi permasalahan itu, Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) menyelenggarakan online seminar nasional.
Seminar yang diadakan pada Sabtu (23/9) lalu itu, dibuka oleh dr. Dewi Elina dari Collaborative Action Center (CAC) ILUNI UI dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. Adapun pembicara adalah Prof Bambang Wispriyono, Apt. Ph.D dari Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri Fakultas Kesehatan Masyararakat (FKM) UI, dr. Dewi Puspitorini, Sp. P (K), MARS, MH (Ketua IKAMARS UI Anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia/ PDPI), serta Dr. Ardian Nengkoda selaku Wakil Ketua Policy Center (PolCen) ILUNI UI.
Prof Bambang dalam paparannya menyatakan alasan mengapa polusi udara mempengaruhi kesehatan, dikarenakan adanya lima faktor yaitu, ukuran partikulat debu, kandungan dan konsentrasi polutan di udara, lama dan kekerapan pajanan, kondisi kesehatan dan kebugaran seseorang, dan yang terakhir terdispersi nya bahan polutan di udara ke dalam badan air, seperti sungai, danau, dan terakumulasi dalam rantai makanan.
Menurut Prof. Bambang, sekitar empat juta orang meninggal pada tahun 2019 akibat paparan polusi udara luar ruangan akibat partikulat halus, dengan tingkat kematian tertinggi terjadi di Asia Timur dan Eropa Tengah. “Dan di masa mendatang diperkirakan akan lebih banyak korban, teruma anak-anak dan lansia,” ujarnya.
Prof. Bambang juga mencatat bahwa polusi udara yang banyak dibicarakan saat ini masih menyinggung outdoor sementara indoor masih minim perhatian serta perlindungan undang-undang. Padahal polusi udara dapat ditransmisikan baik di dalam maupun luar ruang, terlebih pada masyarakat urban. Sehingga pendekatan solusi polusi udara yang pas menurutnya adalah lewat kerangka kontrol dan pengurangan risiko.
Sementara itu dr. Dewi Puspitorini yang jadi pembicara kedua memaparkan tentang pentingnya menjaga kesehatan bagi individu. Menurutnya, sejatinya polusi udara sangatlah sulit dihindari karena polutan mikroskopis dapat masuk ke sistem pertahanan tubuh, dan polutan mikroskopis ini bisa masuk ke saluran napas dan sirkulasi darah sehingga dapat merusak paru, jantung, dan otak.
“Akibat dari polusi udara ini, orang-orang kehilangan 1-6 tahun usia hidup mereka karena udara yang mereka hirup,” jelas dia.
dr. Dewi juga menyatakan bahwa menurut data WHO (World Health Organization); 9 dari 10 orang di dunia bernapas dengan udara yang berpolusi. “Ada banyak bahaya polusi udara bagi paru, di antaranya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), asma, Penyakit paru obsturktif kronik (PPOK), kangker paru, gangguan mata, bahkan gangguan jantung dan stroke,” imbuhnya.
Menurut Dr. Ardian Nengkoda selaku Wakil Ketua Policy Center (PolCen) ILUNI UI tidak ada solusi tunggal yang mampu menyelesaikan permasalahan polusi di Jakarta. Menurutnya perlu terobosan solusi yang paralel dan aksi bersama.
“Mobilitas warga dengan alasan ekonomi dan mencari nafkah jelas tidak bisa ditahan, tapi sumbangsih polusi udara Jakarta dari transportasi jelas sekali bisa dikurangi.” katanya.
ILUNI UI berkomitmen untuk secara kolektif, aktif memberikan kesadaran kepada masyarakat agar bisa mengambil peran utama dalam rangka pengurangan polusi,” tambahnya.
Berdasarkan riset ILUNI, pengendalian polusi dengan teknologi, penguraian kemacetan serta penggunaan kendaraan listrik, tidaklah cukup. Perubahan moda mobilitas masyarakat ke transportasi publik perlu didukung oleh infrastuktur dan sistem yang memadai serta dukungan pemerintah.
Partisipasi masyarakat dan pemerintah harus dikerjakan lewat strategi yang terintegrasi dan paralel mencakup empat hal yaitu pengendalian hulu-hilir, monitoring, pengurangan risiko, dan adaptasi.
Sebelumnya ILUNI telah berhasil menyelenggarakan beberapa aktifitas dan webinar terkait polusi udara, penanganan sampah, termasuk green leadership, program ini akan dilanjutkan lewat aksi nyata dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dalam kerangka ini, ILUNI UI menawarkan solusi yang terdiri dari penguatan regulasi (memperketat izin kegiatan yang berpotensi menimbulkan polusi udara, menerapkan sanksi jika tidak patuh, penetapan skema Avoid, Improve, dan Shift dalam transportasi), solusi tekno-ekologi, solusi sosial-ekonomi-budaya (termasuk penggunaan masker, menggunakan kendaraan umum dan kearifan lokal masyarakat sadar polusi) dan peningkatan kesehatan. (M-3)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
Seluruh masyarakat diingatkan untuk menerapkan gaya hidup bersih dan rendah emisi dengan mengutamakan penggunaan transportasi publik serta moda transportasi rendah emisi.
Kegiatan BUMI 2.0 bertujuan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan, memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana, serta mendukung program kesehatan DKI Jakarta sebagai kota global.
Penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik menjadi usaha bersama dari Iluni FHUI untuk mendukung usaha transisi energi yang dicananangkan oleh pemerintah.
Ada 10 kiat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan komunitas alumni melalui optimalisasi ikatan alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Iluni FHUI).
Kandidat Ketum Iluni FHUI Raden Rahmat Bastian menggelar acara nobar untuk membangun konektivitas dan jaringan networking bagi Iluni FHUI dan mahasiswa FHUI.
Pelaksanaan pemungutan suara dilakukan pada 29-30 November 2024 dan ditetapkan hasilnya pada Munas Iluni FHUI pada 1 Desember 2024.
Ada lima calon kandidat Ketum Iluni FHUI yang lolos verifikasi dan telah diumumkan Jumat (11/10) lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved