Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Film Pertunjukan Prembon Calon Arang Tayang 17 Agustus

Fathurrozak
16/8/2023 11:00
Film Pertunjukan Prembon Calon Arang Tayang 17 Agustus
Pemain dan kru film pertunjukan bertajuk Prembon Calon Arang: Manggali Merajut Cinta di Tengah Prahara.(MI/Fathurrozak)

Dalam rangka merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia, Omah Wulangreh merilis film pertunjukan drama tari bertajuk Prembon Calon Arang: Manggali Merajut Cinta di Tengah Prahara. Kisah ini dipilih karena memiliki banyak muatan nilai-nilai kehidupan yang masih sesuai dengan kondisi sosial saat ini.

Ko-pendiri dan pamong Omah Wulangreh Reny Ajeng mengatakan, meski cerita ini sudah biasa dipentaskan di Bali, mereka ingin membawa kisah ini ke kalangan umum sedekat mungkin dengan kondisi cerita saat itu lewat medium audio visual.

Produksi film pertunjukan Prembon Calon Arang: Manggali Merajut Cinta di Tengah Prahara melibatkan kurang lebih 100 orang pemain dan kru. Mereka semua merupakan sahabat sanggar Omah Wulangreh di Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Solo.

Dalam produksinya, Omah Wulangreh bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek. Hairil Saleh dan A.A Rai Susila Panji menjadi sutradara. Selain menyutradarai, Panji juga menulis skenario film pertunjukan ini dan menjadi koreografer bersama Ni Ketut Putri Minangsari.

“Film pertunjukan ini berbentuk drama tari dengan narasi cerita yang memadukan berbagai lintas seni mulai dari seni tari, teater, musik klasik, musik tradisional, seni dekorasi dan visual hingga seni busana,” kata Reny dalam pemutaran perdana Prembon Calon Arang di Museum Nasional, Jakarta, Selasa (15/8).

Film drama tari berdurasi 45 menit tersebut bisa disaksikan publik mulai 17 Agustus malam di kanal Youtube Kemendikbudristek, Budaya Saya.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ahmad Mahendra mengatakan, senang bisa bekerja sama dengan Wulangreh dalam produksi film pertunjukan ini. Ia pun menambahkan, film ini juga bisa menjadi bahan diskursus dalam Indonesia Bertutur (Intur) tahun depan yang berlangsung di Bali.

“Menyaksikan film ini yang disertai nyanyian-nyanyian lokal membuat saya senang. Dan saya pikir ini layak untuk dijadikan diskusi di Indonesia Bertutur tahun depan yang lokasinya ada di Bali, membahas mengenai subak dan cerita-cerita Bali,” ujar Ahmad Mahendra saat memberikan sambutan seusai pemutaran film.

Film pertunjukan ini, selain menyoroti kisah kemelut yang hadir di Dirah, juga berfokus pada romansa Ratna Manggali dan Bahula. Bagaimana kisah cinta keduanya yang terhalang banyak rintangan, juga kisah kasih ibu kepada anaknya antara Walunateng Dirah dan Ratna Manggali. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya