Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Asap rokok merupakan kontributor signifikan polusi udara dalam ruangan dan berbahaya bagi kesehatan. Sebuah studi baru-baru ini yang dipimpin oleh para peneliti dari Pennsylvania State University, AS telah menjelaskan kekhawatiran baru, paparan asap rokok dapat meningkatkan keberadaan logam berat dalam air liur anak-anak, bahkan menimbulkan risiko kesehatan yang lebih potensial.
Studi tersebut menyelidiki korelasi antara paparan asap rokok dengan kadar logam pada anak. Tim peneliti dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology ini menemukan hubungan yang signifikan antara tingkat cotinine (metabolit nikotin) dalam air liur anak-anak dan tingkat jejak logam esensial seperti tembaga dan seng, serta logam berat non-esensial seperti timah.
Anak-anak dengan kadar cotinine yang lebih tinggi juga menunjukkan kadar logam berat yang lebih tinggi dalam air liur mereka. Temuan ini menyoroti potensi risiko kesehatan yang terkait dengan paparan asap rokok dan keberadaan logam berat pada anak-anak.
Studi tersebut dilakukan sebagai bagian dari Family Life Project, sebuah studi jangka panjang yang berfokus pada perkembangan anak-anak di pedesaan.
Para peneliti merekrut sekitar 1.300 keluarga di Pennsylvania dan North Carolina, AS dan menganalisis subset dari 238 anak berusia 7,5 tahun ke bawah. Dengan mengukur kadar cotinine dan logam dalam air liur anak-anak, para peneliti memperoleh wawasan tentang hubungan antara paparan asap dan keberadaan logam berat.
“Asap rokok mengandung ribuan senyawa kimia yang sebagian besar berbahaya bagi manusia. Beberapa anak terus mengalami tingkat paparan yang sangat tinggi, ” kata peneliti utama Lisa Gatzke-Kopp, seorang profesor studi perkembangan manusia dan keluarga, seperti dikutip dari situs Study Finds, Sabtu (8/7).
Oleh karena, itu mereka menganjurkan untuk menjauhkan anak-anak dari asap rokok agar menghindari potensi risiko kesehatan.(M-3)
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
RiskesdasĀ 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved