Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TIKTOK disebut sedang melakukan uji coba fitur belanja baru yang disebut "Trendy Beat" dalam aplikasinya. Fitur yang sedang diuji coba di Inggris ini memungkinkan pengguna membeli produk yang sedang populer di video yang sedang tren. Produk tersebut akan disediakan, dijual dan dikirim oleh anak perusahaan ByteDance, yang merupakan perusahaan induk TikTok.
Dilansir dari TechCrunch, saat ini fitur Trendy Beat masih uji coba dan belum tersedia di negara lain. Namun, fitur ini disebut akan bisa digunakan oleh pengguna di Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat.
Hal tersebut diketahui setelah TikTok mengajukan aplikasi merek dagang di AS untuk Trendy Beat bulan lalu, yang mengindikasikan fitur uji coba ini pada akhirnya dapat diperluas ke AS. Aplikasi merek dagang mencantumkan barang-barang pakaian seperti gaun, syal, topi, alas kaki, pakaian renang, masker tidur, sweater, rok, kemeja, setelan jas, dan banyak lagi.
Financial Times melaporkan rencana ByteDance untuk mulai menjual produknya sendiri di aplikasi TikTok secara internal disebut sebagai Project S. Project S akan memanfaatkan pengetahuan TikTok tentang produk-produk populer yang kemudian memungkinkan ByteDance mengakuisisi atau memproduksi produk-produk tersebut. ByteDance dilaporkan menggunakan jaringan pemasok untuk memproduksi barang-barang tersebut.
Fitur baru ini menunjukkan TikTok ingin menantang perusahaan ritel seperti Amazon dan Shein. Selain itu, langkah ini sebagai awal pergeseran strategi e-commerce TikTok yang sebagian besar diwakili melalui pasar TikTok Shop.
Baca juga: Algoritma TikTok Disebut bisa Rugikan UMKM Nasional
Dengan TikTok Shop, perusahaan mengizinkan brand atau jenama menjual produk secara langsung di dalam aplikasi. Akan tetapi, dengan fitur baru ini, TikTok akan menjual produknya sendiri. Model baru ini membuat TikTok mengoperasikan model e-commerce yang mirip dengan cara Amazon Basics dan Shein mempromosikan dan menjual produk terlaris mereka sendiri.
TikTok disebut telah bekerja sama dengan merek-merek seperti PacSun dan Revolve untuk TikTok Shop, yang telah diuji coba di Amerika Serikat sejak November lalu. TikTok Shop telah sukses di pasar di Asia, namun kesulitan untuk mendapatkan daya tarik di Inggris. Oleh karena itu, perusahaan memilih untuk menguji coba fitur e-commerce baru ini di Inggris sebelum membawanya ke Amerika Serikat.
Di tengah upaya TikTok mengembangkan fitur belanja, aplikasi pesaingnya justru mengurangi beberapa upaya e-commerce mereka setelah gagal mendapatkan daya tarik. Instagram menghapus tab toko pada bulan Januari dan kemudian mengumumkan bahwa mereka menghentikan upaya belanja langsung. Facebook juga menutup fitur belanja langsung pada Agustus 2022.(M-4)
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Pameran China (Indonesia) International E-commerce Industry Expo 2025 yang akan berlangsung pada 3-5 September 2025 akan berusaha mengundang Alibaba Group.
Bank Indonesia mencatat, pembayaran digital yang meliputi transaksi melalui aplikasi mobile dan internet banking tumbuh 30,51% (yoy) pada triwulan II 2025.
Kolaborasi segar JKT48 dan platform e-commerce lewat MV “Lebih Hemat, Lebih Cepat” langsung viral berkat lagu dan aksi panggung yang sulit dilupakan!
Riset Ipsos 2025 menyoroti peran e-commerce dalam mendukung UMKM dan brand lokal. Shopee unggul dalam mendorong pertumbuhan dan ekspor bisnis lokal.
Freya, Christy, Gracia, dan Marsha JKT48 tampil ceria di MV Shopee “Lebih Hemat, Lebih Cepat” yang langsung viral dan bikin fans auto checkout!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved