Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SETIAP negara tentu punya cara sendiri untuk mengatasi perubahan iklim. Pemerintah Jerman, misalnya, pada Senin (1/5) meluncurkan tiket angkutan umum dengan tarif tetap baru yang berlaku di seluruh negeri. Namun, sejumlah pihak masih meragukan dampak kebijakan tersebut.
Dengan tiket bulanan seharga 49 euro (US$54) atau hampir Rp800 ribu yang digembar-gemborkan sebagai "revolusi" ini, pembuat kebijakan berharap aturan tersebut akan membawa kemudahan bagi konsumen di tengah melonjaknya inflasi, dan mendorong orang untuk beralih ke angkutan massal yang lebih ramah lingkungan.
"Deutschlandticket" menawarkan akses tak terbatas ke sistem bus dan metro Jerman, serta kereta api lokal dan regional. Hanya kereta layanan jarak jauh berkecepatan tinggi yang tidak disertakan dalam kebijakan ini.
Menteri Perhubungan Volker Wissing menyebut prakarsa baru ini sebagai reformasi angkutan umum terbesar dalam sejarah Jerman.
Asosiasi perusahaan transportasi Jerman (VDV) memerkirakan 16 juta dari 84 juta penduduk negara itu akan menerima tawaran tersebut. Sekitar 750 ribu tiket telah terjual, belum termasuk orang yang akan beralih dari langganan transportasi mereka saat ini.
Kebijakan baru ini sebelumnya menjadi bahan perdebatan selama berbulan-bulan, terutama bagaimana cara membiayainya. Namun, kesepakatan akhirnya dicapai antara pemerintah federal dan negara bagian Jerman, yang keduanya akan menyumbang 1,5 miliar euro untuk pembiayaan tiket guna menghindari penambahan tumpukan utang operator kereta api nasional.
Kebijakan itu tentu saja mendapat kritik keras dari pihak oposisi. Anggota parlemen konservatif (CDU) Michael Donth berpendapat uang itu lebih baik digunakan untuk memperbaiki dan merenovasi infrastruktur kereta api.
Industri kereta api Jerman memang sedang menjerit. Menurut perkiraan resmi, mereka butuh investasi mencapai sekitar 8,6 miliar euro per tahun selama 10 tahun ke depan.
Dengan layanan yang cukup padat dan menghadapi masalah teknis reguler, hanya 65,2% kereta jarak jauh tiba tepat waktu pada tahun 2022.
Musim panas lalu pemerintah pertama kali bereksperimen dengan mengeluarkan tiket dengan tarif tetap yang didiskon besar-besaran. Antara bulan Juni dan Agustus, penduduk setempat dapat melakukan perjalanan ke seluruh negeri hanya dengan 9 euro sebulan.
Sebanyak 52 juta orang mendaftar untuk penawaran tersebut, tetapi operator keret api kewalahan menghadapi animo itu. "Solusinya tentu tidak mengurangi biaya langganan," kata Christian Boettger, pakar kereta api dari Technical University Berlin, kepada AFP.
Menteri Transportasi Wissing tidak mengenyampingkan kenaikan harga tiket model baru di masa depan untuk memastikannya tetap layak secara finansial.
Untuk membuat orang meninggalkan mobil dan beralih menggunakan transportasi umum, seringkali memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. “Banyak para komuter yang tinggal jauh dari pusat kota tidak memiliki akses infrastruktur rel yang bisa menggantikan mobil,” kata Boettger.
Menurut badan statistik federal Destatis, pengenalan penawaran tiket seharga 9 euro membuat lalu lintas jalan stagnan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Secara keseluruhan, kendaraan di Jerman mengeluarkan 0,8 juta ton tambahan gas rumah kaca pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut badan lingkungan federal.
“Tiket seharga 49 euro khususnya akan menguntungkan penduduk kota yang sebelumnya memiliki langganan lebih mahal,” kata pakar transportasi Oliver Wittig kepada AFP.
Negara lain
Jerman tidak sendirian dalam upayanya meningkatkan penggunaan kereta api untuk mengurangi emisi dari transportasi. Di Spanyol, tiket gratis untuk kereta lokal dan regional diluncurkan pada bulan September untuk mencoba dan membuat penduduk meninggalkan mobil mereka di rumah dan mengurangi tekanan inflasi.
Menurut operator Spanyol Renfe, 2,1 juta tiket dibagikan pada kuartal pertama tahun 2023.
Di Austria, "tiket iklim ini" memberi kesempatan warga untuk menggunakan hampir semua jaringan transportasi umum, termasuk kereta berkecepatan tinggi, hanya dengan lebih dari 1.000 euro setahun. “Kesuksesan tiket tersebut telah menyebabkan "booming" lalu lintas kereta api, “kata operator Austria OBB.
Tapi, tidak semua orang tertarik dengan ide itu. "Biayanya terlalu mahal dan peralihan dari perjalanan mobil ke kereta api sangat sedikit," kata Menteri Transportasi Prancis Clement Beaune kepada Majelis Nasional. (AFP/M-3)
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved