Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KETEGANGAN relasi dan wacana seputar batik di Indonesia berusaha diretas dengan adanya forum diskusi bertajuk Multi Dimensi Batik: Identitas dan Modernitas dalam Sehelai Wastra" yang digelar oleh Jakarta Center for Cultural Studies (JCCS) berkolaborasi dengan kolektor batik, Hartono Sumarsono. Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri Hartono Sumarsono dan Lilawati Kurnia selaku Direktur JCCS dan pemerhati batik.
Lilawati mengungkapkan acara tersebut sebagai wadah penyaluran ilmu dan wawasan seputar batik.
"JCCS punya tujuan supaya ilmu tidak hanya di dunia kampus, tetapi bisa disebarluaskan. Sehingga kami mengajak pihak-pihak lain seperti Pak Hartono, kita mengajak bekerja sama untuk mengadakan ini," kata Lilawati saat ditemui Media Indonesia usai diskusi yang diadakan di Galeri Hartono Sumarsono, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (29/4).
Lilawati mengatakan tak sedikit kalangan muda yang menganggap batik hanya bagian dari tekstil. Padahal, batik mempunyai banyak hal yang bisa digali.
"Ada sejarah dan trennya dari masyarakat ketika itu. Jadi tidak hanya artistiknya bisa dilihat tapi ada makna dan simbol lain di dalamnya," ungkapnya.
Di sisi lain, ia juga melihat masih ada anak-anak muda yang mencintai batik dan bahkan sejumlah desainer muda berani mengangkat batik menjadi busana fesyen yang digemari.
"Saya melihat ada desainer yang mengawinkan batik dengan rajutan, dengan sulaman. Jadi itu kemajuan zaman dan kita tidak bisa mengerem lalu mengatakan oh itu bukan batik. Kalau kita bilang seperti itu, batiknya mati karena nggak dapat platform," paparnya.
Kreativitas desainer muda mengangkat batik dalam karya busana fesyen tidak lah dibatasi. Sebab, busana batik juga mengikuti permintaan pasar.
Dengan batik mengikuti perkembangan zaman, wastra tersebut masih bisa bertahan hingga saat ini.
"Kalau batik ingin dilestarikan sama dengan dulu seperti masa nenek moyang, ya nggak mungkin. Batik tetap harus mengikuti perkembangan," tukasnya.
Baca juga: Berawal dari Hobi, Cecelia Gunawan Hadirkan Kreasi Batik
Pandangan tersebut juga didukung oleh kolektor batik, Hartono Sumarsono.
"Kalau untuk batik diminati oleh generasi muda, itu harus ada sentuhan perancang (busana). Karena kalau perancang, dia akan buat suatu baju, walaupun dia nggak ngerti batik, masa bodo. Jadi dihantam saja perpaduannya sedemikian rupa sehingga bagus," tukasnya.
"Aku setuju sekali dengan itu. Kalau orang-orang yang benar-benar dengan tradisi batik, kadang-kadang dia nggak mau itu. Jadi kelihatan kuno," lanjutnya.
Hartono berharap dengan batik mengikuti perkembangan zaman, bisa terus lestari dan semakin dicintai masyarakat Indonesia.(M-4)
Anna Wintour mundur dari American Vogue setelah 37 tahun. Ia tetap pegang posisi global di Condé Nast. Pergantian besar tengah terjadi di tubuh perusahaan.
Busana dengan gaya khas Italia 1951 tampil di koleksi dari merek fesyen asal Italia Max Mara, berkolaborasi dengan merek dasi asal Italia E. Marinella.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Temukan perjalanan inspiratif THENBLANK, brand fashion lokal yang lahir dari ruang tamu kecil hingga sukses menembus pasar digital bersama Shopee.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Selain atmosfernya yang menarik, Social Garden juga terkenal dengan koktail yang disajikan dengan keahlian.
MOTIF bunga pada model fesyen memang cukup banyak digandrungi di modest fashion. Selain itu, warna pastel dan warna monokrom juga merupakan salah satu pilihan outfit yang cukup digemari
PADA busana modest, tak jarang pilihan warna yang lembut disukai banyak orang, salah satunya warna pastel. Warna pastel bisa dipakai untuk berbagai kesempatan.
TERINSPIRASI kehidupan perkotaan dan subkultur anak muda, Esmod Jakarta menghadirkan koleksi Urban Echo: Esmod Jakarta Streetwear Collection di Senayan City Fashion Nation.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Industri busana dan modeling berkembang di Aceh
Visi dan misi MSMO id menjadi produsen lokal fashion nomor satu dalam kategori busana kantor di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved