Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Paris Dinilai Sangat Potensial untuk Memperkuat Eksistensi Fesyen Indonesia

Putri Rosmalia Octaviyani
28/7/2025 12:30
Paris Dinilai Sangat Potensial untuk Memperkuat Eksistensi Fesyen Indonesia
Ilustrasi, pembuatan tenun, salah satu wastra Nusantara.(Dok. Antara/Risyal)

SEBAGAI kiblat mode dan pintu gerbang budaya global, Paris menjadi daya tarik sendiri bagi warga dunia. Paris dinilai sangat potensial untuk memperkuat eksistensi fashion Indonesia, terutama batik, tenun, dan desain etnik lainnya. Keterlibatan Indonesia dalam Paris Fashion Week dua tahun berturut-turut adalah pijakan penting yang harus dilanjutkan.

“Paris dan masyarakatnya sangat antusias terhadap fashion. Ini menjadi kekuatan kita. Keikutsertaan di Paris Fashion Week membuka mata dunia akan keindahan karya-karya desainer Indonesia. Semoga ini terus berlanjut,” ungkap Atase Perdagangan KBRI Paris, Harry Putranto, dalam keterangannya, Senin, (28/7).

Seperti diketahui, setiap tahun terdapat desainer asal Tanah Air yang ikut serta dalam berbagai rangkaian acara Paris Fashion Week. Kehadiran mereka disebut Harry selalu mendapat sambutan positif dari para tamu yang hadir.

Ia berharap hal itu bisa terus berlanjut dan berdampak positif terhadap berbagai bisnis dan industri fesyen Tanah Air. Khususnya juga dalam memperkenalkan berbagai kekayaan wastra dan budaya yang ada di Indonesia.

Selain karya fesyen, berbagai produk dari Indonesia juga kerap mendapat sambutan positif di Paris. Misalnya seperti kopi dan gula aren.

Saat menerima audiensi Master Bagasi di kantor KBRI Paris, Harry mengatakan, selain fashion, KBRI juga menyoroti kopi Indonesia dan gula aren sebagai produk rare yang banyak dicari dan memiliki ceruk pasar loyal di Prancis serta negara-negara Eropa lainnya.

“Kami percaya bahwa karya anak bangsa tidak hanya layak dibanggakan di dalam negeri, tapi juga harus punya tempat di luar negeri. Misi kami adalah memastikan karya-karya itu, baik di bidang kuliner, fashion bisa menjelajahi dunia dan menemukan audiensnya sendiri,” ujar Hamzah.

Di kesempatan yang sama, Head of Logistics Master Bagasi, Yola Tasja Fadhilah memaparkan, Nusantara Wave terus disuarakan sebagai ikhtiar bersama diplomasi baru yang mengedepankan peran rakyat khususnya pelaku brand lokal dan diaspora, dalam memperkenalkan Indonesia melalui produk dan budaya yang bisa diakses dan dirasakan langsung oleh dunia.

“Nusantara Wave adalah bentuk diplomasi dari rakyat untuk dunia. Ini bukan sekadar promosi budaya, tapi bagaimana produk kita, dari sambal, kopi, hingga batik, bisa benar-benar hadir di rumah-rumah orang, dan menjadi bagian dari keseharian mereka,” jelas Yola.

Ia mengatakan pertemuan tersebut bukan sekadar dialog, tetapi bagian dari komitmen bersama untuk memperkuat diplomasi budaya dan ekonomi kreatif Indonesia melalui gerakan Nusantara Wave. Harapannya akan terbentuk ekosistem diplomasi ekonomi berbasis produk dan budaya Indonesia, yang terhubung langsung dengan diaspora serta pembeli global. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya