Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
DAMPAK buruk diskriminasi semakin banyak diungkap peneliti. Dampak itu bukan hanya seputar sosial, ekonomi, dan pendidikan, melainkan juga ke meningkatnya risiko penyakit tertentu. Peneliti dari Universitas Wake Forest, Carolina Utara, Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang terus-menerus menghadapi diskriminasi sepanjang hidup mereka lebih mungkin mengembangkan demensia.
Tim peneliti memanfaatkan data yang awalnya dikumpulkan oleh Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis (MESA), sebuah studi penelitian medis yang menampilkan lebih dari 6.500 pria dan wanita dari enam komunitas di seluruh AS (Baltimore, Chicago, Forsyth County, Carolina Utara, Los Angeles, New York, dan St. Paul).
Para peneliti yang tergabung dalam studi yang telah diterbitkan di jurnal Alzheimer & Dementia ini menghubungi setiap orang melalui telepon dan meminta mereka untuk terlibat dalam lima pemeriksaan klinis lanjutan antara tahun 2000 dan 2018. Diskriminasi yang dilaporkan peserta di antaranya terkait ras, agama, jenis kelamin, penampilan fisik, pendapatan, dan orientasi seksual. Sebanyak 42% responden mengalami diskriminasi terus menerus sepanjang hidup.
“Temuan kami menunjukkan hubungan antara pengalaman diskriminasi yang lebih besar selama hidup seseorang dan risiko demensia yang lebih tinggi,” kata Mike Bancks, Ph.D., M.P.H., asisten profesor epidemiologi di Wake Forest University School dan penulis studi, seperti dikutip dari situs Study Finds, Minggu (19/3).
Menurut Bancks, ada beberapa mekanisme potensial yang dapat menghubungkan pengalaman diskriminasi yang terjadi terus menerus dengan gangguan kognitif. Mekanisme ini termasuk stres kronis, menerima perawatan kesehatan yang tidak memadai atau tertunda, dan hipertensi yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati. (M-1)
Kesehatan generasi muda adalah dasar utama untuk kemajuan Jakarta.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Demensia menyerang jutaan orang di seluruh dunia, menyebabkan penurunan fungsi kognitif yang mengganggu aktivitas sehari-hari
Berbeda dari Alzheimer, FTD lebih sering menyerang usia muda, biasanya antara 40 hingga 65 tahun.
KABAR mengenai kondisi kesehatan aktor legendaris Bruce Willis yang semakin menurun akibat Demensia Frontotemporal (FTD) menarik perhatian publik.
KELUARGA Bruce Willis menghadapi situasi menyedihkan sejak ia didiagnosis mengidap demensia frontotemporal (FTD), keluarga menginformasikan secara terbuka
Aktor legendaris Bruce Willis dilaporkan tidak lagi bisa berbicara, membaca, atau berjalan akibat penurunan kondisi demensia.
Demensia adalah istilah umum untuk kumpulan gejala penurunan kognitif, sedangkan Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved