Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
EMPAT tahun silam, tepatnya pada 15 April 2019, api melahap bangunan Katedral Notre-Dame di Prancis. Amuk si jago merah ternyata menguak sisi lain tentang bangunan bersejarah itu, terutama bagian pondasinya yang umumnya terbuat dari besi.
Peristiwa kebakaran itu boleh dibilang berhasil mengungkap rahasia yang telah lama tersembunyi tentang landmark yang ada di Kota Paris tersebut. Notre-Dame adalah katedral gotik pertama yang menggunakan bahan utama besi yang tersambung pada bagian konstruksinya.
Proyek restorasi besar-besaran yang kini masih berlangsung membuat kagum tim arkeolog. “Itu adalah bangunan tertinggi pada masanya, dengan kubah mencapai hingga 32 meter (105 kaki),” menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE pada Rabu (15/3).
Pembangunan katedral terkenal di jantung ibu kota Prancis ini dimulai pada 1160 dan baru selesai hampir satu abad kemudian. Maxime L'Heritier, seorang arkeolog di Universitas Paris 8 dan penulis utama studi tersebut, mengatakan beberapa elemen konstruksi bangunan tetap tidak diketahui, bahkan setelah berabad-abad lamanya.
“Tidak jelas bagaimana para pendiri katedral itu berani dan berhasil memasang dinding tipis setinggi itu," katanya.
Sulit mengetahui bagaimana proses pembangunan gedung yang dibangun lebih dari 900 tahun yang lalu itu karena minimnya dokumentasi tertulis.. “Hanya bangunan itu yang dapat berbicara,” tambahnya.
Kebakaran hebat yang terjadi hampir empat tahun lalu itu, membuat sebagian dinding bangunan itu runtuh. Namun, hal itu justru menguak bagaimana tiang-tiang dan balok batu katedral itu disatukan dengan beberapa penjepit besi. “Katedral itu dipenuhi dengan lebih dari seribu staples (penjepit) besi,” kata studi tersebut.
Ada sejumlah penjepit dengan berbagai ukuran yang ditemukan, mulai dari panjang 25 hingga 50 sentimeter (10 hingga 20 inci), beberapa bahkan memiliki berat hingga beberapa kilogram. Penjepit besi itu ditemukan di berbagai bagian katedral, termasuk di dinding, tribun paduan suara, dan di bagian cornice.
"Ini adalah penggunaan besi pertama yang benar-benar masif di katedral Gotik, di tempat yang sangat spesifik," kata L'Heritier.
Staples besi telah digunakan dalam konstruksi sejak abad ke-6 SM hingga 4 M (atau yang disebut juga zaman klasik), termasuk di Colosseum Roma dan kuil-kuil di Yunani. Tetapi, dalam bangunan-bangunan itu, mereka umumnya hanya digunakan untuk mengamankan balok-balok batu besar di lantai bawah. “Notre-Dame memiliki konsep arsitektur yang jauh lebih dinamis," kata L'Heritier. (AFP/M-3)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
UPAYA segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah ke tanah air merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kebudayaan nasional.
Pengetahuan tentang kriteria sebuah warisan zaman dulu dapat diklasifikasikan sebagai cagar budaya masih minim di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juli lalu, kolektor seni asal Australia, Michael Abbot telah menghibahkan enam lembar Al-Quran tulis tangan abad ke 17 kepada Museum Negeri NTB.
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Para sejarawan berharap pemulihan situs warisan dunia UNESCO ini dapat meringankan hubungan yang dirusak oleh sejarah masa lalu yang kelam antara kedua negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved