Jumat 24 Februari 2023, 07:20 WIB

Ilmuwan Ciptakan Cokelat Print 3D Rendah Kalori

Devi Harahap | Weekend
Ilmuwan Ciptakan Cokelat Print 3D Rendah Kalori

Unsplash/ Massimo Adami
(Ilustrasi) Ilmuwan di Amerika Serikat berhasil menciptakan cokelat dengan print 3D.

 

TEKNOLOGI cetak tiga dimensi (print 3D) kian berkembang. Baru-baru ini seorang Ilmuwan dan Ahli Gizi dari Departemen Ilmu Pangan di Rutgers School of Environmental and Biological Sciences, Amerika Serikat (AS), menciptakan cokelat yang rendah lemak dengan menggunakan teknologi cetak 3D.

 

Tim ilmuwan mengganti cocoa butter berlemak yang bertanggung jawab atas kelezatan tekstur, struktur, dan konsistensi cokelat, dengan emulsi air dalam minyak yang lebih rendah lemak. “Semua orang suka makan cokelat, tapi kami juga peduli dengan kesehatan pecinta cokelat,” ujar pimpinan tim peneliti, Qingrong Huang, dalam siaran pers seperti dilansir dari New York Post pada Rabu (22/2).

 

Secara tradisional, cokelat terbuat dari mentega kakao, bubuk kakao, dan gula bubuk, yang dipadukan dengan pengemulsi. Dalam studi tersebut, para ilmuwan bereksperimen dengan berbagai bahan menggunakan resep cokelat standar sebagai dasarnya, kemudian mencoba eksperimen uji coba berupa substitusi bahan.

 

Mereka mengganti bagian mentega kakao dengan getah ekstrak dari pohon akasia yang biasa digunakan dalam industri makanan. Lalu mereka mencampurnya dengan bahan berupa sirup untuk meningkatkan rasa cokelat 3D.

 

Produksi coklat ini diawali dengan membuat emulsi dari pemecahan dua cairan yang tidak dapat bercampur, menjadi tetesan kecil. Selama urutan ini, kedua cairan biasanya terpisah dengan cepat dengan minyak dan cuka.

 

Huang mengatakan selain memiliki rasa yang lezat, cokelat bisa membuka jalan bagi alternatif rendah lemak untuk makanan manis tradisional. Cokelat sebagai bahan yang banyak ditawarkan para ilmuwan pangan juga banyak digunakan untuk memfasilitasi pemeriksaan struktur molekul dan sifat fisik cokelat,

 

“Teknologi pencetakan makanan 3D memungkinkan pengembangan produk makanan yang dapat disesuaikan dengan rasa, bentuk dan tekstur yang disesuaikan serta nutrisi yang optimal berdasarkan kebutuhan konsumen,” kata Huang. (M-1)

Baca Juga

DOK IST

Ini Pentingnya Asuransi Perjalanan bagi yang Doyan Travelling

👤Budi Ernanto 🕔Senin 20 Maret 2023, 14:13 WIB
Seiring dengan penurunan kasus covid-19 secara global sejak pertengahan 2022, penduduk dunia mulai melakukan aktivitas secara...
Ist

Ramadan 2023, MYD Turut Mewarnai Industri Fesyen Muslim Tanah Air

👤Mediaindonesia.com 🕔Senin 20 Maret 2023, 12:24 WIB
Memanfaatkan momentum Ramadan 2023, produk fesyen muslim MYD dari MYD Indonesia merilis lini fesyen mereka untuk pria dan...
KENA BETANCUR / AFP

Sensivitas di Dunia Penerbitan, Sensor atau Evolusi?

👤Adiyanto 🕔Senin 20 Maret 2023, 08:00 WIB
Mereka, para editor ini, disebut sebagai pembaca sensivitas atau pembaca kepekaan. Peran mereka lebih tepatnya sebagai...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya