Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Tim peneliti dari University of Michigan (UM), AS menyarankan bahwa menghibur orang yang memiliki kecenderungan genetik untuk depresi mungkin sangat penting.
“Data kami menunjukkan variabilitas yang luas dalam tingkat dukungan sosial yang diterima individu selama masa-masa penuh tekanan ini, dan bagaimana hal itu berubah dari waktu ke waktu,” kata penulis pertama Jennifer Cleary, M.S., seorang mahasiswa doktoral psikologi di UM yang melakukan penelitiannya dengan penulis senior Srijan Sen, M.D., Ph.D.
“Kami berharap temuan ini, yang menggabungkan skor risiko genetik serta ukuran dukungan sosial dan gejala depresi, menjelaskan interaksi gen-lingkungan dan khususnya pentingnya hubungan sosial dalam risiko depresi," lanjutnya, seperti dilansir dari situs studyfinds.com, Senin (16/1).
Untuk melakukan pekerjaan ini, tim menggunakan data dari dua studi jangka panjang yang merekam data genetik, suasana hati, lingkungan, dan data lain dari para peserta. Salah satu kelompok ini adalah Intern Health Study, yang dipimpin oleh Sen dan mahasiswa kedokteran tahun pertama. Yang lainnya, Health and Retirement Study, berbasis di Institut Penelitian Sosial Universitas Michigan. Tim tersebut mendapatkan data dari 1.011 pemagang di rumah sakit di seluruh AS, dan 435 orang yang baru saja menjanda (71% wanita) yang mengikuti survei sebelum dan setelah kehilangan pasangannya.
Sen menemukan peningkatan tajam sebesar 126 persen pada gejala depresi di antara penduduk, kemungkinan disebabkan oleh hari yang panjang dan tinggal jauh dari kampung halaman, keluarga, dan teman mereka. Bagi mereka yang kehilangan pasangan, gejala depresi meningkat 34 persen dibandingkan sebelum mereka mengalami kehilangan pasangan. Kedua temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa mereka yang hidup dalam keadaan seperti ini membawa beban stres yang berat.
Setelah ini, tim memeriksa hubungannya dengan genetika. Mereka mengambil temuan gejala depresi dan membandingkannya dengan skor risiko poligenik seseorang untuk depresi serta tanggapan individu mereka terhadap pertanyaan tentang keluarga, persahabatan, dan bentuk dukungan sosial lainnya.
Tidak mengherankan jika sebagian besar penduduk kehilangan dukungan sosial yang signifikan, terutama mengingat tempat kerja baru mereka lebih jauh dari kampung halaman dan tempat mereka menyelesaikan sekolah kedokteran. Penduduk dengan skor risiko genetik tertinggi akan depresi dan kehilangan dukungan sosial mendapat skor tertinggi pada ukuran gejala depresi di akhir tahun.
Di sisi lain, mereka yang memiliki tingkat risiko genetik yang sama yang memiliki dukungan sosial menunjukkan gejala depresi yang jauh lebih rendah, bahkan lebih rendah daripada mereka yang memiliki risiko genetik lebih rendah. Para peneliti telah mengidentifikasi konsep ini sebagai "efek silang".
Dalam studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Psychiatry ini, tim melihat hal serupa pada para janda, meski dengan cara yang berbeda. Mereka yang kehilangan pasangannya sering dilaporkan memiliki lebih banyak dukungan sosial dari teman dan keluarga saat mereka menjalani kehidupan normal baru merekat. Namun, para janda dengan risiko genetik tinggi terhadap depresi menunjukkan peningkatan gejala depresi yang relatif kecil dengan adanya hubungan sosial jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki risiko genetik serupa tetapi tanpa dukungan.
Sementara tim melihat ke depan untuk melakukan penelitian yang lebih rinci tentang interaksi antara risiko genetik, stres, dan dukungan sosial, hal utama yang dapat diambil sekarang adalah menjadi orang baik dapat bermanfaat bagi Anda dan orang yang sedang berjuang.
Namun, meskipun studi ini tidak menyertakan dukungan dengan tenaga profesional, tim tetap menekankan pentingnya mencari bantuan tenaga profesional bagi Anda yang mengalami depresi. (M-2)
Kesehatan mental yang baik berawal dari kebiasaan kecil, termasuk apa yang Anda konsumsi setiap hari. Tahukah Anda bahwa makanan tertentu mampu meningkatkan mood secara alami?
Ketika anak terlalu sering melihat konten negatif yang muncul seperti kekerasan mereka bisa menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa atau wajar.
PENELITIAN terbaru memperingatkan diet rendah kalori dapat memicu depresi. Pria disebut lebih rentan terhadap efek negatif dari pembatasan makan.
AHLI gizi menyebut kalau ada tiga kandungan gizi dalam keju yang mampu meningkatkan kesehatan mental manusia.
Cardi B mengaku lega berpisah dari Offset setelah bertahun-tahun mengalami tekanan emosional, kebohongan, dan perselingkuhan.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Layanan curhat yang diberikan Mega Salsabilah memang tidak memberikan solusi seperti seorang ahli, namun setidaknya memberikan kebahagiaan bagi orang yang bercerita kepadanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved