Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ini Alasannya tidak Boleh Nyalakan Laptop saat Pesawat Landing dan Takeoff

Devi Harahap
21/12/2022 09:36
 Ini Alasannya tidak Boleh Nyalakan Laptop saat Pesawat Landing dan Takeoff
ilustrasi: penggunaan laptop di pesawat(unsplash.com/Marten Bjork)

Seorang konsultan pilot dan keselamatan penerbangan, John Nance mengungkapkan alasan ilmiah terkait mengapa penumpang dilarang menggunakan laptop saat pesawat mendarat dan lepas landas. Beberapa orang mengira larangan itu terkait interferensi elektronik, tapi itu tidak sepenuhnya akurat.

John mengatakan penumpang dapat menggunakan ponsel, earbud, dan barang elektronik lainnya saat pesawat take off dan landing, tetapi hal tersebut tidak berlaku dengan laptop dan harus dijauhkan.

Sebaliknya, larangan itu diterapkan sebagai tindakan pencegahan terkait keselamatan. Sebab, lepas landas atau mendarat merupakan bagian paling berbahaya dari setiap proses perjalanan transportasi pesawat.

Lebih lanjut Nance menjelaskan bahwa larangan membuka laptop saat take off dan landing adalah agar tidak menghalangi penumpang jika sampai ada tindakan keselamatan atau evakuasi di pesawat.

"Laptop harus disimpan agar tidak menimbulkan bahaya jika terjadi turbulensi parah, gaya tabrakan, atau jalan keluar darurat. Jika ada keadaan darurat, barang yang berukuran besar dan lebih berat, seperti laptop, bisa menghambat evakuasi pesawat," ujar Nance seperti dilansir dari The Sun, Minggu (18/12).

"Ide dasarnya adalah untuk meminimalisasi dan menyingkirkan semua potensi kekacauan. Jangan membawa laptop di pangkuan, karena Anda akan terhalang oleh laptop saat mencoba keluar dari pesawat dalam 90 detik," lanjut Nance.

Selain itu, ada risiko yang tidak terlalu serius saat menggunakan laptop di pesawat, tetapi akan menimbulkan kerugian bagi penumpang. Bisa saja tiba-tiba penumpang di depan traveler merebahkan kursi dan menimpa laptop.

Pengalaman kurang menyenangkan itu dialami oleh Pat Cassidy. Dia terbang dengan penerbangan Delta dari Austin ke Los Angeles ketika laptopnya Apple MacBook apro hancur oleh penumpang di depannya yang merebahkan kursi.

"@Delta catatan kecil untuk kotak saran, mungkin bisa ada alat untuk peringatan bagi penumpang yang duduk di belakang penumpang lain saat merebahkan kursi. Laptop saya remuk ketika orang di depan saya merebahkan kursinya," cuit Cassidy pada Twitter pribadimya.

Layar pada laptopnya menunjukkan retak dan tidak bisa berfungsi, setengahnya hitam dan sisanya rusak serta buram. Oleh karena itulah pentingnya untuk menyimpan laptop  di tempat yang aman dan berhati-hati dalam membawa perangkat itu saat pergi menggunakan pesawat.(M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya