Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARA peneliti mengungkapkan paus biru mengkonsumsi hingga 10 juta keping mikroplastik setiap hari. Menurut mereka ini menunjukkan bahwa polusi yang telah mencemari bumi telah menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi hewan terbesar di dunia daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Keadaan semakin memburuk saat potongan-potongan kecil plastik telah ditemukan di berbagai sudut bumi mulai dari lautan terdalam hingga gunung tertinggi, dan bahkan di dalam organ dan darah manusia.
Saat ini, sebuah tim peneliti yang dipimpin Amerika Serikat (AS) melalui sebuah studi pemodelan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications telah memperkirakan berapa banyak plastik yang tertelan oleh paus, tim memberikan tanda pada 191 paus biru, pau sirip, dan paus bungkuk yang hidup di lepas pantai California untuk mengamati pergerakan mereka.
"(Pengamatan ini) pada dasarnya seperti Apple Watch, hanya di punggung ikan paus," kata Shirel Kahane-Rapport, seorang peneliti di California State University, Fullerton dan penulis pertama studi tersebut, seperti dilansir dari AFP pada Rabu (2/11).
Shirel mengatakan paus kebanyakan mencari makan di kedalaman antara 50 meter hingga 250 meter atau sekitar 165 - 820 kaki, yang merupakan rumah bagi konsentrasi mikroplastik terbesar di kolom air. Para peneliti kemudian memperkirakan ukuran dan jumlah suapan yang dimiliki paus setiap hari dan apa yang disaring, memodelkan tiga skenario berbeda.
Di bawah skenario yang paling mungkin, paus biru memakan hingga 10 juta keping mikroplastik dalam sehari. Hal tersebut terjadi selama 90-120 hari musim makan tahunan, yang mewakili lebih dari satu miliar keping setahun. Studi tersebut juga menyatakan hewan terbesar yang hidup di bumi itu juga kemungkinan menjadi konsumen atau pemakan mikroplastik terbesar hingga 43,6 kg sehari.
"Bayangkan membawa sekitar 45 kg ekstra, itu adalah paus yang sangat besar, tetapi itu akan memakan tempat," ujarnya.
Sementara itu paus bungkuk diperkirakan makan sekitar empat juta keping sehari. Meskipun mudah membayangkan paus mengisap mikroplastik dalam jumlah besar saat mereka menelan air laut, para peneliti menemukan bahwa bukan itu masalahnya.
Sebaliknya, 99 persen mikroplastik masuk ke dalam tubuh paus karena mereka sudah berada di dalam mangsanya. Kahane-Rapport mengatakan hal ini mengkhawatirkan karena manusia memakan mangsa itu.
"Kita juga makan jenis ikan teri dan sarden," katanya.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa jika ‘krill’ berada dalam tangki dengan mikroplastik, maka paus akan ikut memakannya.
Sekarang para peneliti tahu berapa banyak mikroplastik yang dikonsumsi oleh paus. Selanjutnya mereka bertujuan untuk menentukan seberapa besar bahaya yang bisa ditimbulkannya sebab dosis akan menentukan tingkat racun yang terkandung di dalamnya. (M-3)
Seorang pendayung kayak berusia 24 tahun, Adrian Simancas, mengalami momen menegangkan ketika ia sempat tertelan oleh paus bungkuk saat berkayak bersama ayahnya di Selat Magellan.
Polisi Brasil sedang menyelidiki mantan Presiden Jair Bolsonaro terkait dugaan pelecehan terhadap paus bungkuk.
Dari tahun 2012 hingga 2021, jumlah paus bungkuk turun 20% dari sekitar 33 ribu ekor menjadi kurang lebih lebih dari 26 ribu ekor.
Populasi paus bungkuk di Pasifik Utara mengalami penurunan tajam sebesar 20% dalam satu dekade. Penelitian menunjukkan gelombang panas laut mungkin menjadi penyebab utamanya.
Keberhasilan berkomunikasi dengan paus bungkuk yang diketahui merupakan mamalia dengan kecerdasan tinggi ini diharapkan membuka jalan bagi interaksi manusia dengan alien.
Temuan itu dimungkinkan dengan sensor yang dipasang hanya beberapa jam di bagian belakang paus tersebut.
Temukan pesona fauna unik berawalan P! Pelajari perilaku, habitat, dan fakta menarik tentang panda, pinguin, penyu, dan lainnya.
Pelikan cokelat (Pelecanus occidentalis), misalnya, bisa menampung hingga 11 liter air — tiga kali lebih banyak dari kapasitas lambungnya sendiri.
Menurut pihak berwenang, hewan itu diperkirakan telah mati sejak di laut sebelum bangkainya terdampar di pantai.
Tim peneliti internasional memperkirakan hewan tersebut memiliki massa tubuh rata-rata 180 ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved