Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEEKOR paus bungkuk sempat menelan seorang pendayung kayak berusia 24 tahun pada Sabtu lalu, dalam sebuah perjalanan ayah dan anak di perairan dingin sekitar wilayah Patagonia paling selatan di Cile.
Momen menegangkan itu, yang terekam dalam video oleh ayah sang pendayung, menunjukkan paus muncul ke permukaan di Selat Magellan dan menelan Adrian Simancas selama beberapa saat sebelum akhirnya melepaskannya.
Dalam video yang diverifikasi CNN, ayah Adrian, Dell, terdengar berteriak kepada putranya, yang dimuntahkan paus, untuk "pegangan di perahu." Adrian kemudian berenang menuju rakit ayahnya dan berpegangan saat mereka bergerak menjauh.
"Aku pikir paus itu benar-benar menelanku," kata Adrian dalam video tersebut.
Berbicara kepada CNN en Español, Adrian menjelaskan bagaimana rasanya berada di dalam mulut paus bungkuk sejenak.
"Saat aku menoleh ke belakang, aku merasakan sesuatu berlendir di wajahku; aku melihat warna-warna seperti biru tua, putih, sesuatu mendekat dari belakang lalu menutup... dan menyeretku ke bawah," ujarnya. "Saat itu, aku pikir tidak ada yang bisa kulakukan, aku akan mati, aku bahkan tidak tahu itu apa."
Meskipun dalam ketidakpastian, ia merasakan rompi pelampungnya menariknya ke atas, dan dua detik kemudian ia sudah kembali ke permukaan serta mulai memahami apa yang baru saja terjadi.
Dell mengatakan kepada CNN en Español, ia mulai merekam ketika melihat "ombak yang cukup menarik dan terlihat seru."
Kemudian ia mendengar "suara gelombang kuat menghantam di belakangku, dan ketika aku menoleh, aku tidak melihat Adrian atau rakitnya, jadi aku mulai panik. Sekitar tiga detik kemudian, aku melihatnya muncul ke permukaan, diikuti rakitnya."
Ketika ditanya apakah mereka akan kembali berkayak, keduanya dengan kompak menjawab, "Tentu saja."
Selat Magellan adalah destinasi wisata populer karena keindahan alam serta flora dan faunanya. Berkayak bersama lumba-lumba dan paus bungkuk adalah salah satu aktivitas yang dipromosikan di situs pariwisata resmi pemerintah.
Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), paus bungkuk biasanya memakan krill dan ikan-ikan kecil.
NOAA juga menyebut paus bungkuk populer di kalangan pengamat paus karena mereka aktif di permukaan air, sering melompat keluar, serta menepuk air dengan sirip dada atau ekor mereka. (CNN/Z-3)
Polisi Brasil sedang menyelidiki mantan Presiden Jair Bolsonaro terkait dugaan pelecehan terhadap paus bungkuk.
Dari tahun 2012 hingga 2021, jumlah paus bungkuk turun 20% dari sekitar 33 ribu ekor menjadi kurang lebih lebih dari 26 ribu ekor.
Populasi paus bungkuk di Pasifik Utara mengalami penurunan tajam sebesar 20% dalam satu dekade. Penelitian menunjukkan gelombang panas laut mungkin menjadi penyebab utamanya.
Keberhasilan berkomunikasi dengan paus bungkuk yang diketahui merupakan mamalia dengan kecerdasan tinggi ini diharapkan membuka jalan bagi interaksi manusia dengan alien.
Temuan itu dimungkinkan dengan sensor yang dipasang hanya beberapa jam di bagian belakang paus tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved