Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Para ilmuwan saraf telah menunjukkan bahwa sel-sel otak dapat belajar memainkan video gim klasik Pong (sejenis permainan tenis meja di komputer/gawai). Brett Kagan, yang memimpin sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuron, Rabu (13/1) mengatakan kepada AFP, bahwa temuannya membuka pintu untuk jenis penelitian baru dalam pemrosesan informasi biologis, melengkapi komputer digital normal.
"Apa yang tidak bisa dilakukan mesin adalah mempelajari sesuatu dengan sangat cepat -- jika Anda memerlukan algoritme pembelajaran mesin untuk mempelajari sesuatu, itu membutuhkan ribuan sampel data," jelasnya. "Tetapi jika Anda bertanya kepada manusia, atau melatih seekor anjing, ia dapat mempelajari sebuah trik dalam dua atau tiga kali percobaan." imbuh Kagan, yang menjadi kepala petugas penelitian di Cortical Labs yang berbasis di Melbourne, Australia.
Kagan dan rekannya mengambi sel otak tius dan manusia. Mereka kemudian meletakknanya di atas susunan mikroelektroda yang dapat membaca aktivitas mereka dan merangsangnya dengan aktivitas listrik. Para ilmuwan kemudian menghubungkan input ke elektroda untuk meniru keberadaan bola dalam gim tersebut. Secara real time, mereka merekam bagaimana sel, yang bertindak sebagai dayung/raket, merespons. Ini kemudian diterjemahkan menjadi apakah sel mampu “membaca gerak bola atau tidak.
Eksperimen melibatkan sekitar 800.000 neuron, kira-kira seukuran otak lebah. Dalam percobaan itu sinyal dikirim dari kiri atau kanan untuk menunjukkan di mana bola itu berada, dan "DishBrain," sebagaimana para peneliti menyebutnya, menembakkan kembali sinyal untuk menggerakkan dayung/raket. Para ilmuwan menemukan bahwa semakin banyak sel yang dimainkan, semakin baik.
Ketika neuron berhasil membuat dayung/raket memukul bola, mereka menerima sinyal listrik yang "dapat diprediksi". Tetapi ketika mereka meleset, mereka dikirimi sinyal secara acak, atau "tidak dapat diprediksi". "Satu-satunya hal yang bisa dilakukan neuron sebenarnya adalah menjadi lebih baik dalam mencoba memukul bola untuk menjaga mereka terkendali dan dapat diprediksi," kata Kagan.
Performa DishBrain tidak sesuai dengan AI (kecerdasan buatan) atau standar manusia, tetapi "fakta bahwa kami melihat pembelajaran yang signifikan benar-benar menjadi bukti betapa kuatnya neuron dalam memproses informasi dan beradaptasi dengan lingkungan mereka," tambahnya.
Tim peneliti percaya DishBrain adalah makhluk hidup - yang mereka definisikan sebagai kemampuan untuk merasakan dan merespons informasi sensorik dengan cara yang dinamis.
Kagan sendiri paling bersemangat dengan kemungkinan masa depan komputer biologis berdasarkan penemuan ini. "Kami membandingkannya dengan transistor pertama," katanya, blok bangunan elektronik modern yang ditemukan pada tahun 1947, yang akhirnya menghasilkan komputer digital yang hebat aat ini.
Tara Spires-Jones dari Center for Discovery Brain Science di University of Edinburgh, yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan "Jangan khawatir, sementara piringan neuron ini dapat mengubah responsnya berdasarkan stimulasi, mereka bukan kecerdasan gaya fiksi ilmiah , ini adalah respons sirkuit sederhana (walaupun menarik dan penting secara ilmiah)." (M-3)
Penelitian yang dilakukan para psikolog di James Cook University menunjukkan pemilik kucing cenderung memiliki tingkat neurotisisme yang lebih tinggi dibandingkan pemilik anjing.
Mengetik terlalu lama dan duduk di posisi yang sama dalam waktu lama, termasuk mengendarai motor, bisa memicu munculnya neuropati.
Celine Dion yang sedang menghadapi gangguan neurologis langka, berharap untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisinya melalui dokumenter "I Am: Celine Dion."
"Obat yang mengandung vitamin B kompleks tidak hanya efektif mengurangi gejala, namun, juga efektif memulihkan sebagian fungsi saraf yang rusak akibat neuropati perifer."
Neuropati perifer adalah gangguan pada saraf tepi sehingga menimbulkan sensasi kebas, kesemutan, rasa seperti tertusuk, dan sensasi panas pada bagian ujung tubuh, misalnya tangan dan kaki.
Neuropati perifer adalah gangguan pada saraf tepi yang menimbulkan sensasi kebas, kesemutan, rasa seperti tertusuk, dan sensasi panas pada bagian ujung tubuh, misalnya tangan dan kaki.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Jika kita menyeduh kopi, butiran kopi bubuk akan terekspos air panas. Air panas ini akan mengekstraksi komponen yang dikandung kopi seperti aroma, minyak, dan bagian lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved