Ketika memikirkan hidangan ramen, Anda mungkin membayangkan mi gandum yang berkilau dalam kaldu susu, dengan telur jammy dan tauge yang sempurna di atasnya. Ramen tersedia dalam semua jenis kaldu yang terdiri dari ramen shoyu yang memiliki kuah kecap bening, lalu ada kaldu miso yang menggunakan pasta kacang fermentasi sebagai bahan dasarnya, dan kaldu shio yang memiliki dasar makanan laut asin.
Kebanyakan orang cukup akrab dengan ramen Jepang yang sudah terkenal di seluruh dunia. Namun, ada beberapa jenis ramen dan salah satu yang terbaru bernama Mazemen.
Mazemen ini sangat unik karena tidak memiliki kuah kaldu sama sekali. Secara harfiah Mazemen yang merupakan bahasa Jepang itu berarti “mie campur” (maze berarti “campur”, men berarti “mie”). Mazemen mencakup semua bahan dasar ramen hanya saja disajikan tanpa kaldu.
Seorang koki ramen, Yuji Haraguchi mengatakan Mazemen (atau mazesoba) merupakan hidangan mie kental yang menggabungkan rasa Taiwan dengan ramen Jepang, dikemas dalam rasa pedas yang tidak dapat dinikmati oleh pecinta ramen, seperti dilansir Tasting Table pada Sabtu (28/8).
Dari Tiongkok
Mazemen adalah ramen tanpa kaldu yang biasanya dilengkapi dengan daging cincang pedas, daun bawang cincang, kuning telur atau onsen tamago (telur yang dimasak dengan lembut), dan tare (dasar rasa kaldu).
Seorang koki Jepang yang berbasis di Amerika Serikat, Nakamura mengatakan mi gandum yang terdapat pada Mazemen cenderung lebih kental daripada mi ramen biasa, hal ini serupa dengan rasa tekstur pasta. Sedangkan menurut IIKO Mazesoba, mi tanpa kaldu ini terinspirasi oleh profil rasa Taiwan, sehingga dinamai "Taiwan Mazesoba."
Meskipun Ramen dikenal berasal dari Jepang, faktanya, ramen berjenis Mazemen bukan berasal dari Nagoya, Jepang melainkan Tiongkok. Koki Taiwan Guo Mingyu yang pertama kali menemukan versi awal dari ramen Taiwan ini pada tahun 1970-an di restorannya, Misen.
Mingyu menambahkan rasa dan rempah-rempah Taiwan ke dalam hidangan mie favorit Jepang, memberikan sentuhan lain sebagai pengganti kaldu yang biasanya gurih, dan menambahan daging cincang pedas ala Taiwan. Konsep perpaduan ini pun diterima dengan baik oleh pelanggan, sehingga popularitas hidangan ini menyebar.
Mazesoba Taiwan adalah versi kering dari ramen Taiwan Mingyu, dan pertama kali disajikan di Menya Hanabi pada tahun 2008 di Nagoya, Jepang. Ini adalah mazemen yang kita kenal sekarang, yang dijuluki sebagai mie campur karena dibuat tanpa kaldu. Mazemen Menya Hanabi memiliki komposisi bahan berupa daging cincang ala Taiwan, daun bawang cincang, tepung ikan, dan kuning telur.
Seperti apa rasanya Mazemen?
Edible Manhattan menggambarkan Mazemen sebagai kombinasi tradisi kuliner Italia dan Jepang. Hidangan mi jenis alkali ini merupakan jenis mi ramen paling tebal, hampir setebal udon. Mi yang biasanya dingin dan kenyal ini disajikan dengan dasar rasa pedas, beraroma kuat bawang putih, dan di atasnya ditaburi daging cincang pedas. Karena daging cincang panas ditambahkan ke mi dingin, mazemen biasanya disajikan pada suhu yang cukup hangat.
Mazemen disukai banyak orang karena kontras antara daging cincang dan mie yang secara keseluruhan dilapisi kuning telur dan bumbu tara pedas. Daging giling pedas pada Mazemen juga mengingatkan pecinta kuliner pada daging cincang Taiwan, yang digiling dan direbus menggunakan kecap, gula, dan rempah-rempah.
Mazemen yang ditaburi dengan potongan daun bawang segar dan bawang goreng, ramen kering ini memenuhi kebutuhan hidangan yang memuaskan: krim dari telur, kepedasan dari tara, protein dari daging babi cincang, dan kesegaran dari sayuran mentah.
Mazemen dapat ditemukan di banyak toko ramen di seluruh Jepang dan Amerika Serikat, bahkan di berbagai negara. Kebanyakan hidangan mazemen mengandung mi kental dengan daging cincang, daun bawang, dan kuning telur. Tetapi setiap koki memiliki variasi hidangan mi kering olahan mereka sendiri tergantung selera. (M-4)