Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
NASA Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) mengatakan sebuah asteroid besar berdiameter sekitar 1,8 km akan meluncur ke arah Bumi pada 27 Mei mendatang. Diketahui, objek luar angkasa ini berbahaya namun tak akan sampai menabrak planet ini.
Asteroid yang diketahui bernama 7335 (1989 JA) itu akan berada pada jarak sekitar 2,5 juta mil atau setara dengan 4 juta kilometer dari Bumi. Hal ini hampir 10 kali rata-rata jarak Bumi dan bulan.
NASA telah mengklasifikasikan asteroid itu sebagai potensi berbahaya walaupun sejauh ini diprediksi tidak bakal menabrak Bumi. Namun, kondisi ini akan menimbulkan kerusakan besar bila orbitnya berubah dan menghantam Bumi. Pada Maret 2001, NASA juga mendeteksi sebuah asteroid raksasa yang mendekati Bumi. Bebatuan langit itu dinamai FO32. Untuk perbandingan dengan besaran dan kecepatannya dengan 1989 JA (lihat grafis).
Menurut NASA, 7335 (1989 JA) merupakan asteroid terbesar dan terdekat yang akan meluncur ke Bumi tahun ini, kondisi ini disebut baru akan terjadi lagi 200 tahun ke depan. Asteroid 7335 (1989 JA) mengorbit ke Matahari setiap 2,35 tahun, kedatangan 7335 (1989 JA) menjadi yang terdekat dengan Bumi.
Dilansir dari livescinece.com pada Minggu (22/5), para ilmuwan memprediksi asteroid itu bergerak dengan kecepatan sekitar 47.200 mph (76.000 km/jam) atau 20 kali lebih cepat dari peluru. Akan tetapi asteroit tidak akan membuat flyby atau terbang mendekat ke arah Bumi lagi sampai 23 Juni 2055. Dengan waktu selama itu, asreriod akan berada sekitar 70 kali jarak antara Bumi dan bulan.
Batu luar angkasa ini adalah salah satu dari setidaknya 29 ribu objek dekat Bumi (NEO) yang dilacak dan dikaji NASA setiap tahun. Menurut NASA, NEO mengacu pada objek astronomi apa pun yang melintas dalam jarak sekitar 30 juta mil (48 juta km) dari orbit Bumi.
Sementara itu, asteroid 7335 (1989 JA) bisa dilihat melalui teleskop dengan waktu terbaik pada dua malam sebelum terbang lintas dekatnya ke Bumi, yaitu saat batu ruang angkasa memantulkan sinar matahari secara lebih efisien.
Pada 25 Mei 2022, asteroid 7335 akan terlihat lebih terang dan masih pada ketinggian yang dapat diamati di atas ufuk selatan. Sebagian besar, benda-benda ini sangat kecil dan memiliki jumlah sekitar 15 ribu asteroid, sedangkan 7335 (1989 JA) berukuran lebih besar dari sekitar 99 persen NEO yang dikaji NASA. Asteroid 7335 (1989 JA) juga masuk ke dalam kelas asteroid yang disebut Apollo.
Pada November 2021, NASA meluncurkan pesawat luar angkasa bernama Double Asteroid Redirection Test (DART) yang akan bertabrakan langsung dengan asteroid Dimorphos selebar 525 kaki (160 meter) pada musim gugur 2022. Tabrakan itu tidak menghancurkan asteroid, tetapi mungkin sedikit mengubah jalur orbitnya. (M-4)
Empat satelit PUNCH berhasil menempati posisi orbit yang direncanakan di sekitar bumi untuk mendapatkan pandangan ke arah matahari.
Misi Lunar Trailblazer NASA yang bertujuan memetakan air di Bulan berakhir setelah kehilangan kontak sehari pasca peluncuran.
Dalam studi yang dipublikasikan pada 30 Juli di jurnal Science Advances, para ahli geofisika meneliti lokasi pendaratan Apollo 17 di lembah Taurus-Littrow di Bulan.
NASA mempercepat rencananya untuk membangun reaktor nuklir bertenaga 100 kilowatt di Bulan pada 2030.
Pelajari tentang Teleskop James Webb, teleskop terbesar dan terkuat yang dikembangkan NASA.
Klaim Bumi gelap total 2 Agustus 2025 terbukti hoaks. Simak fakta ilmiah, klarifikasi NASA, dan jadwal gerhana matahari yang sebenarnya terjadi.
Penemuan objek antarbintang 3I/ATLAS memunculkan kembali spekulasi kontroversial: mungkinkah ini bukan sekadar komet, melainkan teknologi luar angkas yang disamarkan
Mengapa luar angkasa hampa udara? Temukan penjelasan ilmiah tentang kondisi vakum di luar angkasa, efek gravitasi, dan ekspansi alam semesta dalam artikel lengkap ini.
Sinyal radio tak biasa yang muncul dari bawah es Antartika tengah membingungkan para ilmuwan fisika partikel. Temuan ini berasal dari pengamatan Antarctic Impulsive Transient Antenna (ANITA)
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
LUAR angkasa menjadi salah satu simbol imajinasi yang tanpa batas sekaligus mengajak kita untuk bermimpi lebih tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved