Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Pandemi covid-19 yang melanda dunia sejak awal 2020 juga turut mengakselerasi adopsi teknologi dalam industri musik. Hampir seluruh penjualan musik kini terjadi di platform streaming dan hanya menyisakan sedikit kue penjualan di pasar fisik. Para artis dan musisi juga semakin terbiasa menggelar konser maupun pertunjukan secara online sehubungan dengan adanya pembatasan kontak fisik.
Sebagai terobosan dalam pemasaran dan distribusi hasil karya anak bangsa, label rekaman Sun Eater baru-baru ini berkolaborasi dengan WIR Group -perusahaan teknologi berbasis augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan artificial intelligence (AI)-- untuk membuat lompatan digital dengan hadir di platform metaverse. Penandatanganan nota kesepahaman kolaborasi digital ini ditandatangani bersama oleh Kukuh Rizal CEO Sun Eater dan Gupta Sitorus, Chief Marketing Office WIR group di Jakarta, Jumat (22/4).
“Bagi kami, sebagai perusahaan label rekaman dan perusahaan musik, inovasi serta pengembangan kreativitas sangat diperlukan untuk menentukan perkembangan musisi yang dinaunginya. Bergabungnya kami di platform metaverse merupakan suatu terobosan sekaligus lompatan digital untuk menjadikan Sun Eater sebagai perusahaan label rekaman yang terdepan dalam kompetisi industri musik di Indonesia untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi penikmat musik di Tanah Air,” kata Kukuh Rizal, CEO Sun Eater, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Media Indonesia.
Sun Eater, dibentuk pada 2019, ialah perusahaan yang melingkupi record label, manajemen artis, produksi konten, dan creative hub. Saat ini Sun Eater menaungi Hindia, .Feast, Aldrian Risjad, Agatha Pricilla, Mantra Vutura, Rayhan Noor, Lomba Sihir, dan yang terbaru adalah sebuah grup musik virtual bernama G/A/T/E.
Gupta Sitorus, Chief Marketing Officer WIR Group, mengatakan, pelaku industri musik di Indonesia sangat siap untuk mengadopsi teknologi tinggi seperti platform metaverse, mengingat platform ini dapat meningkatkan kapabilitas dan daya saing mereka dalam pengembangan industri ini. Saat ini, pengunaan media sosial, konser online, dan animasi sudah umum digunakan dalam pemasaran.
Gupta lebih jauh menegaskan, kolaborasi ini merupakan wujud antusiasme generasi muda dalam mengeksplorasi dan menyambut metaverse. “Kami meyakini metaverse mampu menjadi kekuatan pendorong untuk menciptakan generasi baru dalam bentuk ekosistem digital. Kami berharap Sun Eater dapat membawa industri rekaman dan musisi Indonesia pada suatu era baru bagi industri kreatif di Tanah Air melalui teknologi metaverse yang kami kembangkan,’ ujar Gupta.
Menurut Gupta, dengan masuk ke dunia metaverse, industri musik Indonesia dapat meningkatkan daya saing global, baik bagi perusahaan label maupun para musisi yang dinaunginya, serta menjangkau pemasaran dan distribusi yang lebih luas melalui inovasi dan pengembangan kreativitas.
“Kolaborasi ini merupakan satu bagian dari rangkaian kerja sama yang telah dijalin WIR Group dengan beberapa industri kreatif untuk membangun dan memperkaya platform metaverse yang tengah dikembangkan. Kerja sama dengan Sun Eater menghadirkan tantangan tersendiri bagi WIR Group agar dapat selalu memberikan kontribusi positif dalam pengembangan perekonomi digital di Indonesia melalui sektor industri kreatif,” tandas Gupta. (RO/M-2)
SYNCHRONIZE Fest 2025 akan berlangsung 3 - 5 Oktober di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lagu Hari Ini dari Isyana Sarasvati dengan menggandeng Hindia merekam perjuangan untuk kembali merasakan, menerima spektrum emosi sepenuhnya, dan melangkah maju dengan harapan.
Baskara Putra mengaku tidak pernah terbayang bahwa suatu saat .Feast dan Hindia akan direspon oleh publik seperti ini.
Sejumlah lagu yang mengangkat terkait keresahan Baskara menyoal permasalahan negara pun dituangkan dalam mixtape Doves, '25 on Blank Canvas.
Membuka tahun 2025, dua musisi muda berbakat, Danilla dan Hindia, berkolaborasi dengan menghadirkan versi baru dari lagu legendaris Jika yang diciptakan Melly Goeslaw.
Baskara memilih memperbaiki diri dan terus berkarya, sampai akhirnya merebut tiga piala AMI Awards 2024
Benang Merah Festival 2025 akan menyajikan pertunjukkan tari, musik, kelas publik, bazar dan pameran karya, pemutaran dan diskusi film, serta diskusi publik.
Single New Romantic dari Se So Neon menampilkan alunan synth ringan yang memberikan nuansa gemerlap dibalut dengan vokal lembut yang memberikan nuansa hangat dan sendu.
Zhafari ingin Seperti Mati menjadi teman bagi siapa pun yang sedang berada dalam titik yang sama, kosong, tapi tidak sendirian.
Lagu Awaken sekaligus menandai akhir dari perjalanan panjang menuju album debut Abirama, The Story Unfolds, yang akan dirilis pada 25 Juli 2025 mendatang.
Rilisan terbaru BloodLyne, Kiss Me Through The Phone, adalah lagu pop santai yang dengan lembut menangkap suka dan duka hubungan jarak jauh.
Terinspirasi dari kepribadian para personel The Sigit yang unik, koleksi ini meleburkan sisi kebebasan dengan estetika retro-modern yang mampu menunjukkan energi artistik liar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved