Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Pandemi covid-19 yang melanda dunia sejak awal 2020 juga turut mengakselerasi adopsi teknologi dalam industri musik. Hampir seluruh penjualan musik kini terjadi di platform streaming dan hanya menyisakan sedikit kue penjualan di pasar fisik. Para artis dan musisi juga semakin terbiasa menggelar konser maupun pertunjukan secara online sehubungan dengan adanya pembatasan kontak fisik.
Sebagai terobosan dalam pemasaran dan distribusi hasil karya anak bangsa, label rekaman Sun Eater baru-baru ini berkolaborasi dengan WIR Group -perusahaan teknologi berbasis augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan artificial intelligence (AI)-- untuk membuat lompatan digital dengan hadir di platform metaverse. Penandatanganan nota kesepahaman kolaborasi digital ini ditandatangani bersama oleh Kukuh Rizal CEO Sun Eater dan Gupta Sitorus, Chief Marketing Office WIR group di Jakarta, Jumat (22/4).
“Bagi kami, sebagai perusahaan label rekaman dan perusahaan musik, inovasi serta pengembangan kreativitas sangat diperlukan untuk menentukan perkembangan musisi yang dinaunginya. Bergabungnya kami di platform metaverse merupakan suatu terobosan sekaligus lompatan digital untuk menjadikan Sun Eater sebagai perusahaan label rekaman yang terdepan dalam kompetisi industri musik di Indonesia untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi penikmat musik di Tanah Air,” kata Kukuh Rizal, CEO Sun Eater, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Media Indonesia.
Sun Eater, dibentuk pada 2019, ialah perusahaan yang melingkupi record label, manajemen artis, produksi konten, dan creative hub. Saat ini Sun Eater menaungi Hindia, .Feast, Aldrian Risjad, Agatha Pricilla, Mantra Vutura, Rayhan Noor, Lomba Sihir, dan yang terbaru adalah sebuah grup musik virtual bernama G/A/T/E.
Gupta Sitorus, Chief Marketing Officer WIR Group, mengatakan, pelaku industri musik di Indonesia sangat siap untuk mengadopsi teknologi tinggi seperti platform metaverse, mengingat platform ini dapat meningkatkan kapabilitas dan daya saing mereka dalam pengembangan industri ini. Saat ini, pengunaan media sosial, konser online, dan animasi sudah umum digunakan dalam pemasaran.
Gupta lebih jauh menegaskan, kolaborasi ini merupakan wujud antusiasme generasi muda dalam mengeksplorasi dan menyambut metaverse. “Kami meyakini metaverse mampu menjadi kekuatan pendorong untuk menciptakan generasi baru dalam bentuk ekosistem digital. Kami berharap Sun Eater dapat membawa industri rekaman dan musisi Indonesia pada suatu era baru bagi industri kreatif di Tanah Air melalui teknologi metaverse yang kami kembangkan,’ ujar Gupta.
Menurut Gupta, dengan masuk ke dunia metaverse, industri musik Indonesia dapat meningkatkan daya saing global, baik bagi perusahaan label maupun para musisi yang dinaunginya, serta menjangkau pemasaran dan distribusi yang lebih luas melalui inovasi dan pengembangan kreativitas.
“Kolaborasi ini merupakan satu bagian dari rangkaian kerja sama yang telah dijalin WIR Group dengan beberapa industri kreatif untuk membangun dan memperkaya platform metaverse yang tengah dikembangkan. Kerja sama dengan Sun Eater menghadirkan tantangan tersendiri bagi WIR Group agar dapat selalu memberikan kontribusi positif dalam pengembangan perekonomi digital di Indonesia melalui sektor industri kreatif,” tandas Gupta. (RO/M-2)
Selain kaya akan budaya dan adat istiadatnya, Indonesia juga memiliki daya tarik tersendiri dalam bidang wisata bahari, khususnya bawah laut.
"Lagu ini mau menunjukkan kelegaan batin, di momen Ramadan ini kita bisa ketemu orang yang kita sayang sekarang tanpa rasa takut lagi seperti dulu."
Janji Palsu menjadi single pertama yang dirilis sebagai bagian dari album penuh kedua Hindia, Lagipula Hidup akan Berakhir.
Masalah Masa Depan terdengar seperti lagu ringan dengan irama ala musik disko yang digubah oleh Hindia sendiri bersama produser Enrico Octaviano.
Perkara Tubuh merupakan persembahan ketiga dari album penuh kedua Hindia yang berjudul Lagipula Hidup akan Berakhir. Album itu akan dirilis dalam dua bagian pada 7 dan 21 Juli 2023.
Hindia mengatakan ide lagu tersebut terbersit dari pengalaman salah seorang sahabatnya, yang memiliki adik yang enggan pulang.
Penelitian menunjukkan bayi mungkin merespons emosi yang terkait dengan melodi dan tempo lagu, bukan hanya liriknya.
Menurut dia, recital kali ini bukan hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga tentang perkembangan artistik.
Sebaiknya kamu menggunakan headphone yang dapat memblokir suara dari luar saat mendengarkan musik sehingga tidak perlu menyetel dengan volume kencang
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Penelitian itu menunjukkan bahwa pilihan kalori dan rasa makanan berhubungan dengan lingkungan eksternal, termasuk musik.
Taiwan, salah satu negara di Asia Timur yang secara luas wilayah tidak terlalu besar. Tetapi justru punya gairah yang tak terbendung terhadap musik dan seni.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved