Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Morad membuktikan posisinya sebagai solois pria pendatang baru yang selalu punya kesegaran untuk ditawarkan. Kali ini, lewat single terbarunya No One’s Gonna Love You.
Jika di single How Morad membawa nuansa rock soul ballad, terbaru ia menawarkan karkakter rock klasiknya dengan riang pesta di No One’s Gonna Love You yang rilis secara luas di platform streaming digital pada (19/11). Idenya sederhana, tentang gombalan laki-laki terhadap perempuan, tidak ada laki-laki lain yang bisa melakukan hal spesial selain diri si penggombal itu.
Meski demikian, kematangan musikal Morad semakin terlihat di single terbaru itu. Dibuka dengan brass section mengentak dan latar perkusi yang tipis, lagu itu ditembangkan dengan aransemen yang lebih penuh. Alunan bass jadi pengiring tempo, yang kali ini lebih cepat bila dibandingkan dengan How ataupun single If Tomorrow I’m Losing You.
Lewat single No One’s Gonna Love You, Morad menunjukkan eksplorasi musiknya. Menemukan bentuk yang lebih paripurna dibanding tiga single terdahulu. Secara komposisi aransemen dan penempatannya pas, sehingga lagu ini bisa dimainkan kapan pun, dalam situasi yang lebih terbuka.
Untuk brass section, Morad mengajak punggawa Sentimental Mood dan Sisitipsi Amoroso Rhomadian mengisi trombone. Sementara trumpet diisi Agustinus Panji Mardika, dan saksofon oleh Zildsjamda. Meski tampak menonjol pada pembuka, tapi brass section di lagu barunya jadi nyawa. Dengan beberapa bubuhan di bagian tertentu. Perkusi yang dimainkan Dick Perthino Sebastian juga membangun kemasan ‘festive’. Sementara bass yang diisi Nabil Favian berperan sebagai benang merah warna rock Morad.
Bubuhan vokal latar Kamga dan Chevrina Anayang yang tidak berlebihan juga memberikan lapisan untuk karakter vokal Morad. Sepanjang empat single yang telah keluar, ini adalah trek favorit saya dari Morad, yang secara karakter dan warna musik menonjol dari kebanyakan solois pria di Indonesia saat ini.
Saat ini memang kebanyakan solois kita bermain pada ranah pop. Sehingga dengan kedatangan Morad yang membawa warna musik rock klasiknya itu, jadi tawaran segar. Kalau mau menyandingkan, mungkin warna musik atau vokal Morad setipe dengan Rekti Yoewono (The Sigit). Tapi kalau untuk solois, rasanya hampir susah menemukan tandemnya. Maka, tak berlebihan jika menganggapnya sebagai salah satu talenta solo yang menjanjikan.
No One’s Gonna Love You masih diproduseri Viki Vikranta (Kelompok Penerbang Roket) yang juga turut andil dalam warna musik yang dihadirkan Morad. Di single ini, lagi-lagi Morad tidak mengecewakan. Meski harus mengambil tempo upbeat dan berbeda dari dua single terdahulu.
Saat ini, ia tengah persiapan album debutnya, yang disebut-sebut bakal ada sembilan trek dengan tiga single yang sudah dirilis turut serta.
“Di album gue nanti akan banyak warna. Benang merahnya sih di karakter vokal gue,” katanya saat sesi mendengarkan single No One’s Gonna Love You, Rabu, (17/11) di Antasore, Antasari, Jakarta Selatan.
Album debutnya itu rencana bakal dirilis tahun depan dengan Viki masih jadi produsernya. Patut ditunggu energi segar dari Morad. (OL-12)
Setiap karya milik Yovie Widianto yang dinyanyikan kembali oleh kesepuluh musisi ini diproduksi ulang dengan sentuhan aransemen modern dari tim produser S/EEK.
PERUSAHAAN music publishing JQ Composey berkomitmen melindungi hak cipta melalui kolaborasi luas dengan platform digital global.
LESTI Kejora, penyanyi dangdut Tanah Air dilaporkan ke polisi belum lama ini, karena adanya dugaan melanggar hak cipta. Diketahui sejumlah lagu milik Yoni Dores
PENYANYI dangdut Lesti Kejora dilaporkan oleh Yoni Dores ke Polda Metro Jaya pada 18 Mei, atas dugaan pelanggaran hak cipta setelah menyanyikan beberapa lagu ciptaan Yoni Dores.
VIKTOR Lake tampak serius menulis kata demi kata hingga kalimat diatas secarik kertas. Sepertinya ia memeras otak untuk menciptakan sebuah dongeng.
FINAL Destination menghadirkan kembali film terbarunya setelah tidak tayang selama 14 tahun dengan film baru berjudul Final Destination: Bloodlines. Ini soundtrack
Berisi sepuluh track, album ini menyuplik fase cinta mulai dari ketertarikan awal, fantasi akan sebuah hubungan, mengutarakan perasaan, pencarian makna, cemburu, hingga putus hubungan.
“Nangis, terharu senang banget, karena itu salah satu impian aku. Benar-benar happy, apalagi Avo satu-satunya dari Indonesia."
Pada pertunjukan ini Dere ingin mengajak penonton yang hadir untuk berbahagia merayakan dinamika perputaran yang terjadi dalam hidup
Mengusung tema "Throw Back ‘00s", Sabi Project akan mengajak warga ibu kota larut bernostalgia bersama musik tahun 2000-an dalam gelaran acara seru 'Sabiphora'.
The Rasmus, band asal Finlandia, yang menjadi salah satu band yang hits tahun 2000-an akan memeriahkan panggung Everblast Festival.
Band K-pop asal Korea Selatan iKON akan memuncaki pagelaran yang juga menghadirkan deretan musisi Tanah Air mulai JKT 48, SM*SH, hingga Lyodra dan Andmesh Kamaleng.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved