Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Alasannya Mengapa Seorang Nenek Lebih Dekat dengan Cucu Ketimbang Anaknya

Nike Amelia Sari
22/11/2021 12:01
Ini Alasannya Mengapa Seorang Nenek Lebih Dekat dengan Cucu Ketimbang Anaknya
Ilustrasi: Nenek dan cucu(Unsplash.com/ Clément Falize)

Hubungan emosional seorang nenek kadang lebih dekat dengan cucu-cucunya ketimbang dengan anaknya sendiri. Mengapa demikian?

Para ilmuwan AS dalam studi mereka baru-baru ini, memindai otak sejumlah nenek saat mereka melihat foto cucu mereka yang masih kecil. Hasilnya, ketika melihat foto-foto tersebut, daerah otak para lansia itu, terutama yang terkait dengan empati emosional cenderung bergerak aktif.

Empati emosional adalah saat kita merasakan emosi yang sama dengan orang lain, seperti merasakan rasa sakit yang sama saat orang lain sedang sakit. Sebaliknya, ketika melihat foto putra dan putri mereka, bagian otak yang terkait dengan empati kognitif  yang aktif. Empati kognitif ialah saat kita dapat memahami perasaan orang lain, tetapi itu tidak berarti bahwa kita merasakan hal yang sama.

Studi baru yang dilakukan para peneliti di Emory University, Atlanta, Georgia ini merupakan studi yang pertama untuk memeriksa fungsi otak nenek.

"Apa yang benar-benar muncul dalam data adalah aktivasi di area otak yang terkait dengan empati emosional. Itu menunjukkan bahwa nenek diarahkan untuk merasakan apa yang cucu mereka rasakan ketika mereka berinteraksi dengan mereka. Jika cucu mereka tersenyum, mereka merasakan kegembiraan pula. Dan jika cucu mereka menangis, mereka merasakan kesusahan juga," kata penulis utama James Rilling, profesor antropologi di Emory University, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Rabu (17/11).

Untuk melihat bagaimana aktivitas otak mungkin terlibat, para peneliti memindai otak 50 nenek yang diperlihatkan gambar cucu mereka, semuanya berusia antara tiga dan 12 tahun. Sebagai kontrol, mereka juga diperlihatkan foto putra atau putri mereka sendiri (orangtua anak), anak yang tidak dikenal dan orang dewasa yang tidak dikenal.

Para nenek juga mengisi kuesioner tentang pengalaman mereka, memberikan perincian seperti berapa banyak waktu yang mereka habiskan bersama cucu, kegiatan yang mereka lakukan bersama, dan seberapa besar kasih sayang yang mereka rasakan untuk cucu.

Dari hasil pemindaian terungkap bahwa melihat gambar cucu bakal mengaktifkan area yang terlibat dengan empati emosional dan gerakan di otak nenek. Namun, ketika melihat gambar anak dewasa mereka, menunjukkan aktivasi yang lebih kuat di area otak yang terkait dengan empati kognitif.

Hasil studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B ini menunjukkan nenek mungkin mencoba untuk memahami secara kognitif apa yang dipikirkan atau dirasakan anak dewasa mereka tetapi tidak merasakan dari sisi emosional.(M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya