Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Mencegah keparahan pemanasan global membutuhkan komitmen dan kontribusi semua pihak secara global. Tak hanya oleh negara, industri, atau entitas lainnya, tetapi juga aksi individu yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Keseharian seorang manusia kerap tak disadari menyumbang emisi karbon yang tidak sedikit. Agar tak menambah beban bumi dan bisa berkontribusi meminimalkan pemanasan global, berikut ini hal-hal yang bisa Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dilansir dari bbc.com, Jumat (29/10).
1.Bijaksana gunakan listrik
Penggunaan listrik untuk berbagai elektronik merupakan salah satu yang paling berdampak dalam menambah emisi. Bijaksanalah menggunakan listrik, khususnya yang berdaya tinggi seperti pendingin ruangan dan pemanas air. Jika memungkinkan, mulailah beralih menggunakan energi alternatif seperti tenaga surya sebagai sumber listrik.
2.Buat perencanaan makanan
Sudah bukan rahasia lagi bahwa sisa makanan merupakan salah satu penyumbang sampah dan emisi terbesar di bumi. Mencapai 14% dari total emisi yang dihasilkan bumi setiap tahun. Cobalah untuk mulai merencanakan menu makanan untuk waktu tertentu, dengan begitu potensi sisa bahan makanan dan masakan bisa lebih ditekan.
3.Kurangi konsumsi daging merah
Peternakan hewan ternak berdaging merah, khususnya sapi, menyumbang emisi sangat besar bagi bumi. Selain CO2, kotoran sapi juga menghasilkan metana yang berdampak lebih buruk bagi atmosfer dibandingkan CO2.
4.Gunakan transportasi umum
Emisi yang dihasilkan dari kendaraan pribadi menampati urutan terbanyak pertama dibandingkan dengan jenis kendaraan lain yang beroperasi di daratan. Dengan mengganti kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi menjadi transportasi umum, jejak karbon harian setiap orang dapat berkurang signifikan.
5.Kurangi terbang
Di antara semua jenis transportasi umum yang ada di bumi, pesawat menyumbang emisi paling tinggi, jauh melampaui semua jenis transportasi di daratan. Meminimalkan perjalanan jauh, apalagi dengan menggunakan pesawat pribadi akan berdampak signifikan bagi penurunan emisi karbon.
6.Beralih ke slow fashion
Industri fesyen merupakan salah satu yang paling pesat pertumbuhannya. Sayangnya di balik itu semua ada jejak karbon tinggi yang dihasilkan untuk bumi. Cobalah untuk lebih bijak dalam membeli pakaian. Pertimbangkan membeli pakaian yang diproduksi dengan lebih bertanggung jawab atau beli produk pakaian daur ulang yang layak pakai.
PELAKSANAAN Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi daerah.
Regulasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep lingkungan hidup dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan nasional.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved