Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Kebakaran hutan dan permukiman menjadi bencana yang tak berkesudahan. Dikutip dari BBC dan beberapa sumber lainnya, satu-persatu negara di berbagai belahan bumi mengalami kebakaran hebat. Tak hanya melanda wilayah hutan dan lahan, kebakaran juga tak jarang meluas hingga ke wilayah permukiman dan memakan korban jiwa.
Meski bukan satu-satunya penyebab, kenaikan suhu bumi akibat pemanasan global disebut oleh banyak ahli sebagai faktor penyebab kebakaran menjadi sangat besar dan sulit terkendali. Khususnya ketika terjadi di area gambut dan wilayah dengan suhu tinggi.
Di Indonesia, kebakaran hutan merupakan hal yang terjadi setiap tahun. Setidaknya dalam sepuluh tahun terakhir. Pada tahun lalu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 300 ribu hektare area hutan terbakar di berbagai provinsi. Di Asia, Indonesia menjadi salah satu negara dengan kejadian kebakaran hutan terparah setiap tahunnya.
Selain di Asia, kebakaran besar sepanjang tahun 2020 hingga 2021 ini juga terjadi hampir di semua benua mulai dari Amerika, Eropa, Australia, hingga Afrika. Seluruhnya sempat kewalahan dengan kebakaran besar yang melahap area hutan dan permukiman warganya.
Di benua Amerika, kebakaran besar terjadi di beberapa negara di antaranya Amerika Serikat. Di AS, California mengalami kebakaran hebat pada tahun 2020 yang menghanguskan setidaknya 4 juta hektare lahan hutan, menewaskan 31 orang, dan menghancurkan lebih dari 8 ribu bangunan.
Saat ini di tahun 2021, kebakaran juga tengah kembali terjadi di California. Dalam sepekan terakhir, setidaknya 463.477 hektare lahan hutan di California telah habis dilalap api.
Di Eropa, kebakaran hebat baru saja terjadi di Turki. Sejak akhir Juli 2021 lalu Turki mengalami kebakaran hutan yang merambah hingga permukiman. Setidaknya tiga orang tewas dan puluhan ribu lainnya dievakuasi.
Di Afrika, kebakaran hutan saat ini masih berlangusng di Aljazair. Kebakaran tersebut meluas dengan sangat cepat dan besar hingga permukiman warga. Setidaknya 69 warga tewas akibat keterlambatan evakuasi.
Sementara itu di Australia, kebakaran hebat juga terjadi di pertengahan tahun 2020. Kebakaran tersebut merupakan yang terparah dalam sejarah negeri kangguru. Setidaknya 27 orang meninggal dan 2 ribu rumah hangus. Secara total, lebih dari 7,3 juta hektare lahan terbakar di enam negara bagian di Australia.
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved