Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KONSUMSI makanan yang tinggi flavonoid, seperti stroberi dan paprika ternyata dapat membantu memperlambat penurunan fungsi kognitif. Demikian hasil studi Dr. Walter Willett, profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health dan profesor kedokteran di Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat.
Flavonoid adalah serangkaian senyawa dengan kemampuan antioksidan kuat yang biasa ditemukan di banyak buah dan sayuran. Dilansir dari cnn.com, Kamis (29/7), studi tersebut menyebutkan jika orang yang makan sekitar 600 miligram (0,02 ons) flavonoid per hari memiliki risiko penurunan kognitif 20% lebih rendah daripada mereka yang hanya makan 150 miligram (0,005 ons) per hari.
Satu porsi 100 gram (3,5 ons) stroberi mengandung sekitar 180 miligram (0,006 ons) flavonoid, sedangkan apel memiliki sekitar 113 miligram (0,003 ons), kata studi tersebut.
Dr. Willett mengungkapkan bahwa rusaknya pasokan darah ke otak merupakan kontributor penting dalam penurunan kognitif. Selain itu, sifat anti-inflamasi flavonoid membantu melindungi suplai darah, yang dapat memperlambat penurunan kognitif. Penurunan kognitif dapat menyebabkan penyakit seperti demensia dan Alzheimer.
Dr. Willet dan timnya melakukan studi hampir seperempat abad dengan menganalisa pengamatan terhadap 75.000 orang. Usia rata-rata peserta studi pada awal penelitian adalah 50, dan mereka sekarang berusia 70-an dan 80-an. Hasil studi itu telah diterbitkan di jurnal American Academy of Neurology, Rabu (28/7)
Dr. Willett mengatakan tidak ada jumlah tertentu dari flavonoid yang harus dimakan orang setiap hari. Selain itu, orang juga harus menjalani gaya hidup sehat juga yang mencakup aktivitas fisik secara teratur dan tidak merokok agar penurunan fungsi kognitif semakin bisa dihindari. (M-1)
Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan tulang saja, ternyata Vitamin K juga sangat memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh lainnya.
Penerapan intervensi pada pemaknaan kesehatan atau Health Belief Model dapat membantu efektivitas program kesehatan.
Membangun komunikasi terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup merokok di antara penduduk Indonesia.
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved