Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Rutinitas banyak orang memang tak terlepas dari smartphone. Bahkan, saat bangun tidur, hal yang pertama kali dicari orang adalah ponsel. Smartphone selain sangat berguna untuk komunikasi, juga dapat memberikan informasi dengan cepat dan mudah. Dengan semakin banyaknya kemudahan yang ditawarkan, Smartphone kini jadi kebutuhan banyak orang.
Namun, menurut penelitian yang telah diterbikan di International Journal of Environmental Research and Public Health, menggunakan ponsel selama 1000 jam atau 17 menit per hari selama 10 tahun dapat menyebabkan peningkatan risiko 60% terkena tumor/kanker. Itu juga mengakibatkan dua kali risiko mengembangkan tumor otak selama satu dekade.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Kamis (8/7),berdasarkan temuan ini, penulis studi menyarankan orang harus menggunakan telepon rumah sedapat mungkin untuk berkomunikasi dibandingkan dengan menggunakan ponsel.
Penelitian ini melibatkan analisis statistik dari 46 studi berbeda tentang penggunaan ponsel dan kesehatan di seluruh dunia para ahli dari UC Berkeley.
Para peneliti mengatakan radiasi dari sinyal seluler mengganggu mekanisme seluler dan dapat mengakibatkan terciptanya protein stres yang menyebabkan kerusakan DNA, tumor, dan bahkan kematian sel dalam kasus-kasus ekstrem.
Pakar dari Universitas Berkeley memeriksa studi sebelumnya yang dilakukan di AS, Swedia, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru untuk mendapatkan gambaran luas tentang penggunaan ponsel dan kesehatan.
Penulis studi Joel Moskowitz mengatakan orang harus meminimalkan waktu dalam menggunakan ponsel, menjauhkan benda itu dari tubuh dan menggunakan telepon rumah untuk panggilan jika memungkinkan.
“Studi yang meneliti hubungan antara penggunaan ponsel dan kanker memang masih kontroversial, kata Moskowitz. “itu adalah topik politik yang sangat sensitif.”
Dia mengatakan ada konsekuensi ekonomi yang signifikan untuk industri telepon seluler.
Tim Berkeley melakukan penelitian dengan Pusat Kanker Nasional Korea Selatan dan Universitas Nasional Seoul.
"Penggunaan ponsel menyoroti sejumlah masalah kesehatan masyarakat dan sayangnya hanya mendapat sedikit perhatian di komunitas ilmiah," kata Moskowitz.
Michelle Mitchell, kepala eksekutif Cancer Research UK mengatakan tinjauan tersebut melihat temuan penelitian sebelumnya tentang dampak penggunaan ponsel pada kesehatan.
Dia mengatakan hasilnya beragam dan adanya beberapa keterbatasan penting dengan beberapa penelitian yang digunakan.
Moskowitz mengatakan banyak ahli yang mendukung bahwa modulasi perangkat nirkabel membuat energi radiasi lebih aktif secara biologis.
Lebih dari 250 ilmuwan yang telah meneliti efek kesehatan dari medan elektromagnetik non-pengion dari perangkat seluler, telah menandatangani International EMF Scientist Appeal, yang menyerukan peringatan kesehatan dan batas paparan yang lebih kuat.
"Jadi, ada banyak ilmuwan yang setuju bahwa radiasi ini berbahaya bagi kesehatan kita," jelas Moskowitz. (M-4)
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Sistem kekebalan tubuh akan mengalami penurunan akibat pengobatan kanker yang berisiko pada risiko infeksi bakteri.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Sebuah analisis menemukan pola makan vegetarian, vegetarian lacto-ovo, atau vegan secara signifikan mengurangi risiko kematian dini akibat kanker, dan jantung.
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved