Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Peneliti Jerman Temukan Karya Seni Tertua di Dunia

Galih Agus Saputra
07/7/2021 03:15
Peneliti Jerman Temukan Karya Seni Tertua di Dunia
Karya seni di tulang rusa yang diprediksi berusia 51 ribu tahun.(Lower Saxony Office for Heritage)


Sebuah tulang misterius dengan lekukan miring yang ditemukan di sebuah gua di Jerman diyakini sebagai salah satu karya seni tertua di dunia. Tim peneliti yang memublikasikan termuan tersebut di jurnal Nature Ecology and Evolution mengatakan, tulang itu kemungkinan diukir oleh manusia Neanderthal.

Artefak yang diidentifikasi sebagai tulang jari kaki rusa itu sendiri mulanya ditemukan pada 2019, di mulut Gua Unicorn, West Harz, atau sekitar 150 mil (241.402 km) di barat daya Berlin. Uji coba para peneliti lantas menunjukkan usianya kurang lebih mencapai 51.000 tahun.

"Ini adalah awal budaya, awal pemikiran abstrak, dan kelahiran seni," kata Arkeolog Universitas Göttingen, Thomas Terberger, seperti dilansir dari The Art Newspaper, Selasa, (6/7).

Dalam makalah ilmiahnya, Terberger dan tim menegaskan ukiran tulang ini menunjukkan bahwa imajinasi konseptual, sebagai prasyarat untuk menyusun garis menjadi desain yang koheren, telah hadir pada era Neanderthal. Manusia purba ini sendiri sebagaimana diketahui telah mati sekitar 40.000 tahun  lalu.

Para peneliti berpendapat bahwa karya ini bukanlah liontin, melainkan phalanx (tulang) yang sengaja dipasang dalam posisi berdiri dan tegak, atau mengarah ke atas. Sebagai objek yang mengenal makna simbolis, goresan itu bisa menjadi interpretasi paling masuk akal untuk sebuah tulang yang diiris-iris.

Penemuan ini juga dianggap sebagai kontradiksi argumen yang berkembang selama ini, dan menganggap bahwa manusia Neanderthal tidak mampu menciptakan barang-barang estetis. Sebaliknya, kesadaran Neanderthal tentang makna simbolis sangat mungkin terjadi, dimana temuan kali ini menjadi bukti bahwa mereka sudah mampu menciptakan ekspresi simbolis sebelum kedatangan Homo Sapiens di Eropa Tengah.

"Kami memang memiliki pandangan awal atas pikiran Neanderthal, dan kami kini melihat langkah menuju sesuatu yang lebih besar. Kami sedang melihat representasi awal sebuah pemikiran modern," terang Pengurus Warisan Budaya Museum Lower Saxony,  Dirk Leder. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya