Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Pupil mata berada pada bagian di tengah mata yang berbentuk bulat dan berwarna hitam yang berfungsi sebagai pengatur cahaya. Betul faktor cahaya memengaruhi besar dan kecilnya pupil mata. Ketika ruangan gelap, pupil akan membesar, begitupun sebaliknya.
Selain faktor cahaya, seseorang yang secara alamiah memiliki pupil lebih besar, dianggap lebih cerdas daripada orang lainnya dengan pupil lebih kecil, menurut studi baru.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Jumat (4/6), tim dari Institut Teknologi Georgia meneliti relawan yang mengikuti tes penalaran, perhatian, dan memori sehingga dapat diselidiki hubungan antara ukuran pupil dan kecerdasan.
Tim menemukan bahwa selain dikaitkan dengan gairah dan kelelahan, pelebaran pupil dapat digunakan untuk memahami perbedaan individu dalam kecerdasan. Mereka menemukan bahwa semakin besar pupil, semakin tinggi kecerdasannya.
Perbedaan ukuran pupil dapat dilihat secara langsung dengan mata tanpa membutuhkan alat. Tim mengatakan ini bisa jadi karena orang dengan pupil yang lebih besar memiliki hasil yang lebih baik dalam pengaturan aktivitas otak di bagian yang terkait dengan kecerdasan dan memori.
Temuan yang telah dipublikasikan di jurnal Cognition ini melibatkan sebanyak 500 orang yang berusia 18 hingga 35 tahun dari Atlanta untuk melakukan serangkaian tes sembari memantau ukuran pupil mereka dengan alat pelacak mata.
Alat ini menangkap pantulan cahaya dari pupil dan kornea melalui kamera bertenaga tinggi. Mereka diukur saat istirahat sembari relawan menatap layar kosong selama empat menit untuk membuat garis dasar.
Ini memungkinkan tim untuk membuat ukuran pupil rata-rata untuk masing-masing sukarelawan yang akan digunakan untuk melacak perubahan melalui berbagai jenis tes dan aktivitas.
Pupil manusia rata-rata dapat berkisar dari 0,2 hingga 0,8 sentimeter dan dikelilingi oleh iris yang mengontrol ukuran pupil. Begitu tim membuat garis dasar untuk setiap sukarelawan, tim meminta mereka menyelesaikan serangkaian tes yang mengukur berbagai bidang kecerdasan.
Termasuk kemampuan untuk bernalar melalui masalah, kemampuan untuk mengingat informasi dari waktu ke waktu dan kemampuan untuk tetap fokus bahkan ketika terganggu.
Tim menemukan bahwa mereka yang memiliki ukuran pupil yang lebih besar memiliki kinerja yang lebih baik dalam tes perhatian, memori, dan penalaran. Ini menunjukkan hubungan yang kuat antara otak dan mata yang diharapkan para peneliti untuk dipelajari lebih detail di masa depan.
Ukuran pupil berhubungan negatif dengan usia, menemukan bahwa relawan yang lebih tua cenderung memiliki pupil yang lebih kecil dan lebih menyempit.
Tim menemukan ukuran pupil terkait dengan bagian yang dikenal sebagai lokus coeruleus di batang otak bagian atas yang membentang ke seluruh otak melalui koneksi saraf. Ini melepaskan bahan kimia yang berfungsi sebagai hormon di otak, tubuh, dan neurotransmitter untuk proses reguler seperti persepsi, perhatian, dan memori.
Bagian ini juga berperan lebih luas dalam membantu bagian otak yang jauh guna bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas rumit.
Hasil utama yang ditemukan bahwa orang dengan pupil yang lebih besar pengaturan yang lebih baik dari bagian otak ini sehingga menguntungkan kinerja kognitif dan kemampuan otak untuk berfungsi. (M-2)
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Ilmuwan menjelaskan bagaimana neuron menyimpan kenangan secara tersebar, mengapa kita tidak mengingat semua detail, dan bagaimana memori berevolusi.
Peneliti Johns Hopkins menemukan lebih dari 200 jenis protein di temukan di otak tikus tua yang mengalami penurunan kognitif.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
Penelitian baru menemukan bukti kuat bahwa otak manusia dewasa masih bisa menumbuhkan sel saraf baru di hipokampus.
Ilmuwan dari University of Illinois kembangkan teknologi MRI metabolik super cepat yang dapat membedakan otak sehat dari tumor.
Sebuah studi mengungkapkan stimulasi listrik halus di bagian tertentu di otak dapat meningkatkan kemampuan matematika pada mahasiswa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved