Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kebiasaan duduk terlalu lama mungkin dianggap lumrah. Apalagi selama bekerja dari rumah atau work from home (WFH), tanpa disadari membuat aktivitas fisik semakin berkurang sehingga orang lebih banyak duduk.
Sayangnya, kebiasaan duduk terlalu lama dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Penelitian terbaru menunjukkan duduk terlalu lama sama buruknya dengan merokok.
Studi terbaru yang ditulis oleh oleh Sebastien Chastin, Profesor Dinamika Perilaku Kesehatan Manusia, Tempat dan Sistem, Universitas Caledonian Glasgow dan Keith Diaz, Asisten Profesor Pengobatan Perilaku, Pusat Medis Universitas Columbia mengungkapkan, 30 menit olahraga setiap hari tidak cukup untuk mengatasi risiko kesehatan dari duduk yang terlalu lama.
Penelitian ini menggabungkan data dari enam penelitian berbeda dari Inggris, AS, dan Swedia, dengan total lebih dari 130.000 responden orang dewasa. Setiap studi menggunakan monitor aktivitas fisik (seperti Fitbit) untuk mengukur gerakan dan waktu duduk seseorang sepanjang hari.
Dilansir dari theconversation.com, Rabu (19/5), setiap studi mengikuti peserta selama rata-rata empat hingga 14 tahun untuk melacak apakah ada peserta yang meninggal.
"Seperti yang diharapkan, kami menemukan bahwa olahraga selama 30 menit setiap hari menurunkan risiko kematian dini hingga 80% bagi mereka yang juga menghabiskan waktu kurang dari tujuh jam sehari untuk duduk. Tapi, itu tidak memiliki efek yang sama untuk orang yang menghabiskan antara 11 dan 12 jam sehari untuk duduk," kata para peneliti.
Bagi orang yang terlalu lama duduk, olahraga harian selama 30 menit hanya akan menurunkan risiko kematian dini sebesar 30% jika dikombinasikan dengan empat hingga lima jam gerakan ringan sehari seperti berbelanja, memasak, atau berkebun, menghabiskan waktu duduk kurang dari 11 jam.
Misalnya, satu orang mungkin berolahraga setiap hari selama 30 menit, bergerak sepanjang hari selama sekitar enam jam melakukan aktivitas seperti pekerjaan rumah atau berjalan ke tempat kerja, tetapi menghabiskan sekitar sepuluh jam sehari untuk duduk.
Mereka akan memiliki risiko kematian yang sama dengan seseorang yang berolahraga 55 menit setiap hari, bergerak sepanjang hari selama sekitar empat jam, dan duduk sekitar 11 jam. Dengan kata lain, kombinasi latihan dan gerakan yang berbeda dapat digunakan untuk mengimbangi bahaya duduk.
Bagi orang dengan pekerjaan yang mengharuskan duduk selama delapan jam atau lebih sehari, sebaiknya berolahraga selama satu jam saat tiba di rumah dan melakukan aktivitas ringan selama beberapa jam di malam hari. Sebab, hal ini sapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
Sementara itu, orang tua yang tinggal di rumah yang biasanya terlalu sibuk untuk pergi ke gym, dianjurkan bergerak sepanjang hari sembari melakukan tugas-tugas penting seperti bermain dengan anak-anak atau menyimpan bahan makanan juga dapat meningkatkan kesehatan. (M-4)
Meskipun banyak yang berharap Work From Home (WFH) bisa mengatasi burnout, kenyataannya WFH tidak selalu menjadi solusi efektif bagi kesehatan mental pekerja.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
PT AXA Insurance Indonesia berhasil meraih sertifikasi ISO 27001, standar internasional untuk manajemen keamanan informasi.
Pandemi global telah memicu tren yang berbeda dalam perbaikan rumah dan renovasi, khususnya menjelang Lebaran tahun ini.
ASN DKI Jakarta mulai besok mulai diterapkan WFH 50%. Namun akan ditingkatkan menjadi 75% saat KTT ASEAN berlangsung.
Pola kerja secara hybrid selain menjaga agar tenaga kerja yang lebih sehat, mengutamakan kesejahteraan karyawan,serta dapat mendorong tim yang terlibat dapat termotivasi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved