Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Tenun dan Ruang Bicara Keluarga

Nike Amelia Sari
22/5/2021 00:24
Tenun dan Ruang Bicara Keluarga
Adegan dalam film pendek Sejengkal (A Little Twist)(Dok. Sejengkal )

Karya film pendek "Sejengkal (A Little Twist)" yang tayang di kanal Youtibe Motion Capture Indonesia pada Hari Keberagaman Dunia 21-22 Mei ini menghadirkan tenun yang  tidak sekadar sebagai produk budaya lokal, tapi juga sebuah medium komunikasi.

"Film ini berangkat dari kegelisahan kami mengenai bagaimana orang-orang itu gampang men-judge atau mengecam seseorang dari segi penampilan, dari cara bertutur dan bertindak padahal belum tentu hal itu yang terjadi," kata Catharina Dwihastarini, Executive Producer film Sejengkal dan Koordinator Nasional GEF SGP Indonesia, dalam diskusi virtual "Launching Film Sejengkal" yang digelar oleh Teras Mitra, Jumat (21/5).

BACA JUGA: Sejengkal, Kisah Stigma Gender dalam Dunia Tenun

Film kolaborasi GRF-SGP dengan Terasmitra dan Motion Capture Indonesia ini mengingatkan bahwa menenun dalam banyak kebudayaan memiliki fungsi lain yang vital dalam relasi antarmanusia. 

"Tenun ini kami gunakan sebagai media pembicaraan bagaimana kemudian tokoh kakak beradik menjadi rukun lagi, kemudian bagaimana tokoh keponakan ini menunjukkan cara cintanya kepada orang tua. Ini adalah media, jadi tenun ini adalah sebuah media cara mereka berbicara, cara mereka ngobrol melalui motifkah, melalui warna melalui apapun. Itu adalah sebuah media," lanjut Catharina yang juga pencetus ide cerita. 

"Inti dari kegelisahan di film ini adalah kegelisahan mengenai manusia-manusianya sendiri kemudian kegelisahan mengenai tenun. Kadang kita berpikir, itu hanyalah hasil dari sebuah kesenian atau budaya, tetapi tenun lebih menjadi sebuah ruang untuk kita bisa saling berkomunikasi," tutupnya.

Lebih lanjut, sutradara sekaligus salah satu penulis naskah, Arie Oramahi, mengatakan film besutannya yang berlatar tempat Pulau Semau, NTT, itu akan diboyong ke ranah internasional lewat layar film festival. Arie mengungkapkan jika beberapa negara di Amerika, Eropa dan Asia yang akan disasar. Adapun tema festival yang disasar adalah tema festival yang mengangkat isu budaya. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik