Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Haruskah kamu memakai tabir surya (sunscreen) saat bekerja dari rumah? Banyak yang bertanya tentang ini mengingat kondisi cuaca saat ini yang semakin hari kian panas.
Seorang dokter kulit memperingatkan jika tidak semua kaca dibuat sama dalam hal perlindungan terhadap sinar matahari
"Ya, Anda harus memakai SPF di dalam ruangan jika Anda duduk di dekat jendela, atau di depan layar komputer, karena Anda terpapar cahaya yang berpotensi merusak kulit. Bahkan jika jendelanya tertutup, kamu tetap harus menggunakan sunscreen," papar Elizabeth Mullans, MD, seorang dokter kulit bersertifikat, seperti dikutip dari foxnews.com, Kamis (20/5).
"Sangat mudah meyakini kulit kita terlindung dari matahari saat kita di dalam ruangan. Namun, tidak semua kaca dibuat sama. Penting untuk memakai (tabir surya) SPF 30 setiap hari atau lebih tinggi karena sinar UVA yang berbahaya dapat menembus jendela," lanjutnya.
Dokter kulit lain juga menjelaskan bahwa jendela biasanya menawarkan perlindungan yang baik terhadap sinar UVB, tetapi bukan UVA. Min Deng, dokter kulit di MedStar Health membandingkannya dengan warna jendela pada mobil, yang juga menawarkan perlindungan spektrum luas terhadap sinar UVA.
"Kami tahu bahwa jendela tidak bagus dalam menyaring UVA," katanya, merujuk pada gambar wajah pengemudi truk yang terkenal di New England Journal of Medicine, yang setengahnya terlihat rusak akibat bertahun-tahun terpapar sinar matahari.
Berdasarkan hal tersebut, Mullans menyarankan untuk tidak sepanjang hari beraktivitas menghadap jendela yang dapat tembus cahaya matahari setiap harinya.
"Jika Anda duduk di dekat jendela untuk waktu yang lama, ikuti aturan sunscreen dan gunakan kembali setiap dua jam," katanya.
Deng setuju dan mengatakan bahwa mereka yang memiliki sensitivitas atau alergi matahari, seperti pasien dengan fotodermatosis juga harus menghindari jendela yang tembus cahaya matahari.
"Jangan duduk di depan jendela sepanjang hari tanpa sunscreen. Jika akan melakukannya, setidaknya memakai sunscreen, mengoleskannya kembali seolah-olah kamu berada di luar, jika tidak, menjauhlah sedikit dari itu," pungkas Deng.
Kedua ahli kulit tersebut sepakat bahwa tidak boleh melewatkan pemakaian sunscreen saat terpapar sinar matahari, bahkan jika memakai masker, karena masih banyak area kulit yang terpapar.
"Jika khawatir tentang penggunaan sunscreen yang berat pada wajah, coba gunakan pelembab ringan berkandungan hyaluronic acid sebelum penggunaan masker untuk melindungi kulit, dan juga olesi sunscreen dengan SPF 30 atau lebih tinggi sebelum keluar," saran Mullans.
Deng mengatakan, dia memberi tahu pasien untuk "bersenang-senang di bawah sinar matahari", tetapi melakukannya dengan aman. Dia merekomendasikan sunscreen berbasis zinc oxide dan berupa krim ketimbang spray. (M-2)
Temuan ini juga dapat membuka area penyelidikan baru dalam berbagai masalah kesehatan lain yang terkait dengan keselarasan jadwal tidur dan jam sirkadian manusia.
Sinar ini terdiri dari berbagai jenis radiasi elektromagnetik, termasuk cahaya tampak, ultraviolet (UV), dan inframerah.
UPF atau Ultraviolet Protection Factor merupakan tingkatan perlindungan kain dari paparan sinar UV
Bagi masyarakat yang memiliki risiko lebih besar terkena kanker kulit ini dapat menggunakan tabir surya yang mampu menghalau UV A dan UV B.
Kalsium dan fosfor dalam Vitamin D3 dibutuhkan sebagai nutrisi untuk menguatkan tulang. Vitamin D3 berperan untuk kesehatan tulang dan otot.
Apakah Anda tahu bahwa mata juga bisa terbakar sinar matahari?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved