Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Studi: 83% Generasi Milenial Ingin Emoji Lebih Wakili Keragaman

Putri Rosmalian Oktaviani
17/4/2021 20:10

Sebuah studi yang dilakukan oleh Adobe menemukan fakta 83% pengguna emoji yang kerap digunakan dalam aktiviotas di media sosial di ingin agar gambar digital tersebut bisa lebih kaya dan mewakili keberagaman manusia. Mulai dari ras hingga orang dengan disabilitas.

Dilansir dari cnn.com, Sabtu, (17/4), studi berjudul Global Emoji Diversity & Inclusion tersebut dilakukan dengan melibatkan tujuh ribu responden dari tujuh negara. Seluruhnya ialah Amerika Serikat, Inggris Raya, Jerman, Jepang, Prancis, Australia, dan Korea Selatan.

Selain keinginan untuk peningkatan keragaman, studi tersebut juga menyatakan hanya 37% orang dengan disabilitas merasa puas dan terwakili ekspresi tubuhnya dengan emoji yang ada saat ini.

"Keragaman budaya menjadi kategori pertama yang diinginkan oleh reaponden untuk lebih ditingkatkan variasinya. Diikuti oleh umur dan ras," ujar typeface designer dan font developer Adobe, Paul Hunt.

Hunt mengatakan, umumnya responden yang ingin agar emoji diperkaya pilihannya ialah mereka yang masuk kategori gen Z/milenial atau mereka yang lahir dalam rentang waktu tahun 1995 sampai dengan tahun 2010.

Dari wilayah Amerika Serikat dan Inggris Raya, yang menginginkan adanya variasi lebih banyak pada emoji 80% ialah warga dengan ras kulit hitam. Angka itu menjadi yang tertinggi diikuti warga Anerika Latin sebesar 78%, dan warga Asia sebesar 71%.

Umumnya mereka menginginkan lebih banyak variasi dalam hal ciri fisik tubuh, mulai  warna kulit, gaya rambut, gaya berbusana, hingga bentuk dan ukuran tubuh. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya