Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
HILANGNYA budaya leluhur di era modern sungguh disayangkan. Terlebih bagi anak-anak muda generasi Z (Gen Z) saat ini lebih condong mengadopsi budaya luar dibandingkan budaya Nusantara. Ini tentu sebuah tantangan besar bagi Pemerintah yang akan menatap Indonesia Emas tahun 2045.
Koordinator Nawasena, Wulandari Sawitri Candra Wila menjelaskan, budaya leluhur perlu dilestarikan mulai dari tingkat desa dan terus bergerak hingga seluruh Indonesia. Karena desa mempunyai banyak aspek sehingga peninggalan nenek moyang masih tetap terjaga. Sehingga, kata Wulan, pihaknya akan berupaya menggelar penguatan-penguatan budaya leluhur ini ke pelosok-pelosok negeri agar lebih di kalangan Gen Z perkotaan.
"Iya berawal dari desa budaya itu dilestarikan, saya masih ingat pernyataan Beliau (Presiden Jokowi), DNA kita ada seni dan budaya. Sebanyak 714 suku dengan ciri khas masing-masing. Dan ini akan menjadi sebuah energi," ungkap aktivis perempuan ini di acara Hajat Lembur Kampung Babakan Jawa di Rancaekek Jawa Barat, Sabtu (29/08).
Baca juga: Bicara Udara Ajak Gen-Z Melek Politik, Isu Polusi Udara Perlu Jadi Pembahasan di Pemilu 2024
Wulandari mengatakan meminta Gen Z tidak meninggalkan budaya leluhur bukan perkara mudah. Dibutuhkan kerjasama semua pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat, Budayawan dan pemangku kebijakan baik daerah maupun pusat.
Pelaksanaan Hajat Lembur mulai tanggal 27–29 Juli 2024 di kampung Babakan Jawa Barat cukup membuktikan jika Gen Z perlu diberikan edukasi terkait budaya leluhur. Disini, Gen Z hanya diberikan kesempatan melakukan mainan tradisional atau dolanan dan tidak diperkenankan menggunakan telepon selular.
Baca juga: Klinik Estetika dr. Affandi Ajak Gen Z Bahagia dengan Atasi Masalah Kulit
"Ini terobosan (Hajat Lembur), dalam acara tersebut diselipkan juga budaya sungkem pada orang tua yang dilakukan oleh Gen Z. Luar biasa, antara ibu dan anak akhirnya ada komunikasi batin. Sedangkan kalo melihat data, anak-anak Gen Z lebih sibuk main HP daripada lihat wayang, dolanan, atau bahkan ikut melestarikannya budaya." Terangnya sambil mengusap air mata.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI, Hilmar Farid menyebut, budaya Nusantara harus menjadi pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemerintah mempunyai program untuk merangkai dan penguat agar kebudayaan tidak hilang di kalangan anak muda.
"Di kami sering menyebut dengan Olah rasa. Pelestarian Budaya leluhur dengan melibatkan semua kalangan hingga tingkat warga, RT, RW dan desa akan bisa saling menguatkan dan generasi muda harus ikut nimbrung," terangnya.
Ditambahnya, jika mencintai dan melestarikan kebudayaan ini luntur di generasi muda, tentu akan menjadi persoalan besar menuju Indonesia emas tahun 2045. Anak muda sudah tidak mengetahui akar budaya leluhurnya.
Sementara itu, tokoh muda Alam Jabar, Ipang Gajayana mengatakan, Hajat Lembur dengan kolaborasi seni budaya peninggalan leluhur diharapkan bisa mampu diterima dan dilestarikan oleh Gen Z terlebih di Jawa Barat.
"Ada mainan tradisional, kesenian khas Sunda seperti Karinding, Calung Sungkeman, dan Ruwat Jagat. Dan diluar ekspektasi kami, ternyata peminatnya membludak," kata ipang.
Menurut dedi supandi asisten Kesra Jawa barat Langkah melestarikan budaya Nusantara kalangan Gen Z di kampung babakan diharapkan mampu menjadi virus bagi generasi muda di seluruh Indonesia.
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2022 sebanyak 68,82 juta jiwa penduduk Indonesia masuk kategori pemuda. Angka tersebut porsinya mencapai 24% dari total penduduk.
(Z-9)
WAKIL Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri, mengungkapkan rasa bangga atas ditunjuknya NTB sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025
Wali Kota juga menegaskan pentingnya memberi ruang dan wadah untuk anak-anak muda di Kupang agar terus berkarya, berani tampil, dan mengekspresikan diri.
Laporan keuangan tidak hanya berfungsi sebagai dokumen formal, tetapi juga sebagai alat komunikasi strategis kepada masyarakat dan calon investor.
RATUSAN kader Pemuda Katolik dari berbagai daerah mengikuti Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat) yang digelar di Wisma Kinasih, Bogor
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Agar anak-anak lebih semangat belajar, Bunda bisa memanfaatkan konten video pembelajaran yang dikemas menarik. Dengan cara itu, proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Indonesia Hidden Heritage Creative Hub mencoba melangkah lebih jauh dari sekadar saran dengan membuat wadah pertemuan antara para profesional museum, penggiat museum, dan industri.
PARA milenial dan Generasi Z yang ada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, antusias mengikuti ngobrol bareng bersama dengan calon presiden Ganjar Pranowo.
RAGAM ketidakpastian di era globalisasi menuntut pembelajaran yang berkelanjutan dari generasi muda agar mampu berperan aktif dalam proses pembangunan dan memenangi persaingan
Salah satu pekerjaan rumah adalah menggaet generasi muda agar tertarik mengenakan batik dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved