Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dilarang Mudik

Suprianto Annaf Redaktur Bahasa Media Indonesia
11/4/2021 05:05
Dilarang Mudik
Suprianto Annaf Redaktur Bahasa Media Indonesia(Dok. Pribadi)

MUDIK merupakan tradisi yang menarik. Saat jelang perayaan Idul Fitri, mudik menjadi pilihan yang dinanti. Untuk tahun ini, rencana mudik kembali terhenti. Pemerintah pun telah melarang dengan ‘gagah berani’. Warga negara mesti memahaminya lagi untuk yang kedua kali.

Larangan atau imbauan agar tidak mudik menarik untuk diselisik. Logika pun dihadirkan sekadar untuk menjelaskan. Larangan mudik berarti tidak boleh pulang ke kampung halaman. Artinya, kalau saya mengunjungi sebuah kota yang bu kan tempat kelahiran, saya tidak ter masuk mu dik. Kepergian ini bisa di sebut berwisata, tugas kantor, atau sekadar menjelajah. Ini pun ra sanya tidak dilarang pemerintah. Mengapa?

Secara fakta, dinas luar kota tidak dilarang karena jumlahnya terbatas dan dianggap penting. Begitu pun saat berwisata. Selain terpantau dari segi jumlah, berwisata dapat dikendalikan dan dikondisikan.

Akan tetapi, dalam fakta mudik, jumlah yang bergerak sangat banyak. Warga pergi ke semua arah tanpa mampu diberi aba-aba. Mereka tidak terpantau dan tanpa dapat diimbau. Semua mengular di sudut jalan, sesak di kendaraan, tertimbun di stasiun, serta kelelahan di pelabuhan. Mudik seperti ini seakan pembenaran penggambaran. Pemerintah pun lang sung melarang dengan segala pertimbangan.

Dalam momen terakhir peraturan, pemerintah melarang mudik dari tanggal 6 hingga 17-an. Hal ini menja di jenaka karena informasi nya menjadi bahan candaan. Warga yang punya keluasan waktu akan mudik duluan. Warga lain mencoba banyak jalan demi sampai ke tempat tujuan. Artinya pula larangan mudik dari peme rintah menjadi tak berdaya. Apa alasannya?

Pertama, tanggal yang ditetapkan menjadi acuan untuk terhindar dari ketentuan. Artinya pula, di luar tanggal itu, masyarakat bisa mudik tanpa melanggar aturan. Secara jumlah, rasanya, akan banyak warga yang memanfaatkan. Ya, sekali lagi demi kampung halaman yang sudah lama ditinggalkan.

Kedua, larangan mudik mestinya diganti dengan pembatasan bepergian. Logikanya bila disebut pembatasan bepergian, semua aktivitas pergi diizinkan asalkan terbatas, terpantau, dan terkondisikan. Kondisi ini dimaklumi seperti halnya membolehkan wisata dan dinas luar kota. Penyebutan pembatasan bepergian pun akan terasa nyaman bila diperbolehkan. Warga boleh pergi asal dengan ketentuan. Pemerintah sebagai regulator hanya berperan mengendalikan. Sebagai contoh, mudik diatur mulai jumlah pemberangkatan, waktu pemberangkatan, dan arah tujuan. Jumlah orang di bus, di kereta, di pesawat, dan di kendaraan pribadi benar-benar ditetapkan. Sampai di sini aktivitas mudik tidak stagnan, tetapi terus berjalan dengan menanamkan kesadaran. Artinya pula, warga Indonesia mulai berperan dalam mengendalikan tanpa ada keterpaksaan.

Ketiga, pembatasan bepergian tidak perlu disertai tanggal dan bulan. Namun, itu terus berlaku sampai covid-19 berlalu. Selama ini tanggaltanggalan yang dicantumkan menjadi harapan yang ditunggu-tunggu. Padahal, tingkat penderita covid-19 pun semakin melaju. Warga negara yang sudah setia dengan protokol kesehatan menjadi lelah karena ada yang alpa.

Terakhir, bila tetap memakai diksi ‘dilarang mudik’, pemerintah mesti pula melarang warga berwisata, perpindah daerah, dan berkerumun di saat pesta. Hal ini semata-mata karena kondisinya bisa sebangun dan sepola. Bila tidak ada aturan, pedoman, serta pemantauan yang sama, kegiatan positif apa pun bisa menjadi sarana covid-19 berpindah. Janganlah!



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
  • Hati-Hati dengan Amin

    27/5/2017 15:20

    Baerhati-hati dengan penulisan Amin, bisa berbeda arti. Berikut ini macam-macam tulisan Amin dan artinya serta cara menulis kata amin yang benar.

  • Bidasan Bahasa Meneladani

    19/8/2016 06:01

    BAHASA merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan pesan, informasi, atau gagasan, baik lisan maupun tulisan.

  • Cuan

    19/8/2016 06:01

    Ngomong-ngomong tentang bahasa Hokkian, ternyata ada nih salah satu istilah Hokkian lain yang tidak kalah populernya dengan kata cincai, yaitu cuan.

  • Tong Kosong Nyaring Bunyinya Peribahasa Terpopuler di Indonesia

    19/8/2016 06:01

    DARI begitu banyak peribahasa, ternyata peribahasa 'Tong Kosong Nyaring Bunyinya' menjadi yang terpopuler.

  • Gara-gara tidak Kenal

    01/1/1970 07:00

    Anorganik ialah ‘benda tak hidup’, ‘elemen yang meliputi air, gas, asam, mineral, kecuali karbon’, sedangkan nonorganik berarti ‘tanpa senjata’.

  • Salah Melesapkan Rapat

    01/1/1970 07:00

    Di kalangan jurnalis, kadang pelesapan kata yang dilakukan membuat logika kalimat berita yang mereka buat malah menjadi kabur.

  • Jon Bodo Korona

    10/11/2016 15:05

    Gara-gara korona kita hanya di rumah saja, takut kemana-mana.

  • 50 Teka Teki Sulit tapi Lucu Bikin Ngakak dan Menghibur 

    19/8/2016 06:01

    Yuk main teka-teki lucu dan menghibur ini dengan teman.

  • Ragam Contoh Ice Breaking Lucu untuk Cairkan Suasana Membosankan

    19/8/2016 06:01

    Kamu yang ingin mengetahui apa itu ice breaking, berikut penjelasan tentang hal tersebut!

  • Merah Putih

    01/1/1970 07:00

    Istilah air putih ini hadir sebagai pembeda antara air bening dan air yang layak diminum.

  • Istilah Baru (lagi) dari Kemenkes

    01/1/1970 07:00

    Akan tetapi, sayangnya, banyaknya istilah terkait kasus korona itu tidak cukup mampu menggerakkan masyarakat untuk sadar akan bahaya covid-19.

  • Blasteran Kelon

    01/1/1970 07:00

    Kata yang berkelonan tanpa aturan merupakan kretivitas yang digunakan sekali jalan. Akhirnya hilang dan terlupakan.