Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Industri kokain ilegal di Kolombia santer terdengar sejak lama. Saat ini, pergerakan produksi kokain di negera itu diklaim telah menyebabkan deforestasi besar-besaran di taman nasional Natural Catatumbo Barí, Kolombia.
Dilansir dari Mongabay.com, berdasarkan data satelit terbaru pada akhir 2020 diketahui, taman nasional itu telah kehilangan lebih dari 6% area tutupan lahan intinya sejak 2001. Total luas taman nasional itu adalah 158.125 hektare.
Pembabatan hutan terjadi karena banyak perusahaan ilegal hingga masyarakat yang mengosongkan lahan untuk dijadikan lokasi produksi kokain. Warga lokal mengatakan kegiatan ilegal itu sulit dihentikan karena kerap dikawal kelompok bersenjata. Umumnya mereka menyalurkan kokain lewat jalur sungai.
Lokasi taman nasional yang berada pada perbatasan Kolombia dengan Venezuela membuat praktik tersebut makin mudah dilakukan. Akibatnya deforestasi juga makin besar terjadi seiring peningkatan jumlah produksi kokain. (M-4)
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved